JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan 10 kebiasaan berbahaya yang pasti merusak keuangan yang patut kamu ketahui.
Keuangan yang sehat adalah fondasi keuangan pribadi yang kuat. Namun, banyak dari kita sering kali terjebak dalam kebiasaan buruk yang tanpa disadari menghancurkan anggaran kita.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sepuluh kebiasaan yang sering kali merusak anggaran, serta cara untuk menghindarinya.
Dengan mengenali dan mengatasi kebiasaan-kebiasaan ini, kamu dapat memperkuat kesehatan keuangan kamu dan mencapai tujuan finansial kamu.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui kebiasaan berbahaya yang pasti merusak keuangan yang patut kamu.
BACA JUGA: 7 Strategi Keuangan ala Warren Buffett yang Wajib Kamu Ikuti
Menjadi Korban Penipuan
Menjadi korban penipuan adalah kebiasaan pertama yang dapat menghancurkan anggaran kamu. Di era digital ini, banyak perusahaan menggunakan strategi pemasaran yang cerdas untuk menarik konsumen.
Mereka memanfaatkan kelemahan kita dan membuat kita membeli produk atau layanan yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Misalnya, membeli mobil dengan skema pembayaran yang tampaknya ringan, tetapi sebenarnya membuat kita membayar lebih mahal dalam jangka panjang.
Untuk menghindari menjadi korban penipuan, penting untuk selalu kritis terhadap penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan mempelajari cara kerja strategi pemasaran.
Mengidentifikasi Diri dengan Barang Merek Tertentu
Kebiasaan kedua yang sering kali menghancurkan anggaran adalah mengidentifikasi diri dengan barang-barang bermerek. Banyak orang merasa bahwa mereka harus memiliki produk dari merek-merek terkenal seperti Nike atau Apple untuk menunjukkan status sosial mereka.
Padahal, mengaitkan identitas diri dengan merek tertentu hanya akan membuat kita terus-menerus mengeluarkan uang untuk mengikuti tren terbaru. Lebih baik, fokuslah pada pengalaman dan hubungan yang lebih bermakna daripada sekadar memiliki barang-barang bermerek.
Berpikir Bahwa Kamu Bisa Membayar Kemudian
Banyak orang terjebak dalam kebiasaan membeli barang dengan cara kredit atau pembayaran tertunda. Mereka berpikir bahwa mereka dapat membayar nanti, padahal kenyataannya mereka hanya menunda masalah keuangan mereka.
Skema pembayaran seperti afterpay atau cicilan tanpa bunga mungkin tampak menarik, tetapi jika kamu tidak mampu membayar sekarang, kemungkinan besar kamu juga tidak akan mampu membayar nanti. Sebaiknya, usahakan untuk selalu membayar penuh di muka atau jangan membeli barang tersebut jika tidak mampu.