Ibu Paruh Baya Diduga Depresi, Nekat Lompat dari JPO di Bandung

JABAR EKSPRES – Pada tanggal 10 Juli 2024, seorang perempuan paruh baya berinisial SS (40) melakukan aksi nekat dengan melompat dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 05.40 WIB dan langsung menghebohkan warga setempat.

Kapolsek Cibeunying Kidul, Kompol Suparman, membenarkan insiden tersebut. “Betul, perempuan lompat dari jembatan penyeberangan tadi pagi, sekitar jam 05.40 WIB,” ujar Suparman.

Setelah melompat, SS segera mendapat pertolongan dari warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut. Dari pemeriksaan awal, diketahui bahwa SS mengalami patah tulang di bagian lengan akibat terjatuh dari ketinggian sekitar 7 meter. “Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan masih dalam keadaan hidup,” ungkap Suparman.

Tindakan SS ini bukan kali pertama. Menurut Suparman, SS telah dua kali mencoba melakukan upaya bunuh diri dengan cara yang sama. “Korban mengalami depresi dan sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri,” jelasnya.

Meskipun motif pasti dari tindakan SS belum diketahui, diduga kuat bahwa SS mengalami tekanan psikologis yang berat hingga memutuskan untuk melakukan aksi nekat tersebut. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui latar belakang dan alasan yang mendorong SS melakukan tindakan tersebut.

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian dan dukungan terhadap kesehatan mental. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi atau merasa putus asa, segera cari bantuan dari profesional kesehatan mental atau layanan darurat terdekat.

Kompol Suparman menambahkan, upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan SS menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di masyarakat. Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas dapat menjadi langkah awal dalam mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.

Keadaan SS saat ini masih dalam pemantauan medis di RSHS. Harapannya, SS dapat segera pulih secara fisik dan mendapatkan bantuan psikologis yang dibutuhkan untuk mengatasi depresi yang dialaminya.

Mari kita jaga kesehatan mental kita dan selalu peduli terhadap orang-orang di sekitar kita. Bantuan dan dukungan Anda mungkin dapat menyelamatkan nyawa seseorang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan