Blak-Blakan Pegi Setiawan Menceritakan Kronologi Penangkapan Dirinya, Pernah Dipukul dan Diancam Saat Diperiksa

JABAR EKSPRES – Pegi Setiawan blak-blakan menceritakan kronologi penangkapan dirinya oleh Polda Jabar pada 21 Mei 2024 lalu.

Pegi mengatakan saat itu ia sedang di tempat sekolah anak majikannya kemudian ada yang foto-foto dirinya.

‘’Tiba-tiba pada saat saya di sekolahan anak itu ada yang foto-foto saya. Sekitar 2 orang,’’ ungkap Pegi Setiawan saat jumpa pers, Senin (8/7/2024) malam.

BACA JUGA: Terima 28 Laporan Kekerasan pada Anak hingga Juli 2024, Pemkot Cimahi Bakal Lakukan Ini

Pegi mengatakan saat penangkapan dirinya sedang berada di rumah bosnya dan sedang berbincang-bincang dengan bosnya tersebut.

Namun, kemudian tiba-tiba ada penggerebakan kepada dirinya yang dilakukan oleh sejumlah polisi.

‘’Saya pulang ke rumah si bos saya itu, saya berbincang-bincang dengan bos saya itu, beberapa waktu kemudian langsung digerebek,’’ ujar Pegi.

BACA JUGA: Tujukan Hasil Catatan Terbaik Setiap Race, Fabio Quartararo Optimis Bisa Raih Kemajuan di Silverstone

Pegi mengatakan setelah digerebek oleh sejumlah polisi ia langsung ditangkap dan diberi tahu bahwa ia merupakan tersangka dari pembunuhan Vina dan Eky Cirebon.

Pada saat penangkap 21 Mei 2024 lalu, Pegi mengatakan tidak ada pemukulan terhadapnya namun perlakuan kasar hingga pemukulan terjadi setelah ditangkap.

Pegi menyebut polisi yang memukul dirinya merupakan penguasa gedung.

BACA JUGA: Terbukti Tidak Bersalah, Pegi Mengaku Sempat Dicaci hingga Dipukuli di Polda Jabar

‘’Ada (perlakuan kasar), semacam kata-kata kasar, banyak sekali ancaman-ancaman,’’ ujar Pegi.

Selain itu, Pegi mengatakan pernah dipukuli di bagian mata sebelah kanan.

Pegi juga memastikan bahwa yang melakukan pemukulan terhadap dirinya adalah anggota polisi. Ia mengaku tidak mengerti penyebab dirinya dipukul tersebut.

BACA JUGA: Apakah Aplikasi Go Daily Terbukti Membayar?

‘’Mereka bilang saya pembunuh ini. Saya enggak punya hati Nurani. Saya tidak menjawab karena saya merasa tidak bersalah,’’ jelas Pegi.

Pegi juga menuturkan bahwa dirinya hanya bisa pasrah saat diperiksa oleh Polda Jabar. Ia mengaku sempat tidak bisa tidur selama dua hari.

‘’Saya disebut Perong kalau tidak melihat saya dicaci maki. Kalau saya melihat dianggap kamu memang Perong, saya hanya bisa pasrah, saya tidak bisa tidur hampir dua malam,’’ ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan