JABAR EKSPRES – Saat ini, banyak aplikasi yang mengklaim bisa menghasilkan uang, salah satunya adalah Mobiearn. Beberapa waktu lalu, dalam grup aplikasi ponzi ada yang bertanya tentang keaslian aplikasi ini.
Dan ketika saya pertama kali mencoba masuk ke dalam aplikasi Mobiearn, saya sebagai pengguna baru langsung mendapatkan saldo sebesar Rp2.000. Namun, saldo ini tidak bisa langsung ditarik karena ada batas minimum penarikan sebesar Rp10.000. Artinya, pengguna harus mengumpulkan saldo minimal Rp10.000 sebelum dapat melakukan penarikan.
Baca juga : Benarkah Aplikasi Penghasil Uang AGM, Terbukti Membayar atau Penipuan?
Untuk mendapatkan uang, pengguna bisa memilih menu “Home” dan menjalankan tugas yang disediakan. Tugas yang paling umum adalah menonton video di YouTube selama sekitar 60 detik. Setiap kali menyelesaikan tugas ini, pengguna akan mendapatkan komisi sebesar Rp250.
Indikasi Penipuan Aplikasi Mobiearn
Setelah mencoba beberapa tugas, menurut saya terlihat jelas bahwa Mobiearn menunjukkan tanda-tanda sebagai penipuan. Berikut beberapa indikasi yang menguatkan dugaan ini:
- MobiearnMobiearnSistem DepositMobiearnMobiearn: Setelah menyelesaikan tugas gratis, pengguna diharuskan melakukan deposit untuk membuka tugas lainnya. Sistem ini menunjukkan skema ponzi, di mana uang berputar hanya dari deposit pengguna.
- MobiearnMobiearnKlaim KemitraanMobiearnMobiearn: Aplikasi ini mengklaim bermitra dengan merek terkenal seperti Mercedes Benz, BMW, dan Lamborghini. Klaim ini sangat meragukan dan kemungkinan besar tidak benar.
- MobiearnMobiearnSistem ReferralMobiearnMobiearn: Aplikasi ini juga memiliki sistem referral di mana pengguna mendapatkan komisi dari orang yang mereka undang. Skema ini cenderung menguntungkan hanya bagi pengguna awal dan merugikan pengguna baru.
- MobiearnMobiearnIklan PalsuMobiearnMobiearn: Banyak iklan yang mempromosikan aplikasi ini dengan janji-janji palsu. Orang-orang di balik aplikasi ini kemungkinan besar juga terlibat dalam promosi tersebut.
Mungkin ada pertanyaan bagaimana aplikasi ini bisa membayar pengguna. Jawabannya adalah dari deposit pengguna lain. Uang yang dibayarkan kepada pengguna adalah uang yang didepositkan oleh pengguna baru. Skema ini tidak berkelanjutan dan pada akhirnya akan merugikan banyak orang ketika aplikasi ini tidak mampu lagi membayar pengguna.
Baca juga : Benarkah Aplikasi Penghasil Uang AGM, Terbukti Membayar atau Penipuan?