JABAR EKSPRES – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo membantah isu terkait pernyataan bahwa dirinya mewajibkan setiap perempuan melahirkan satu anak perempuan.
Hal ini disampaikan Hasto usai menjadi pembicara dalam acara Percepatan Penurunan Stunting untuk Menyongsong Generasi Emas 2024 di Magelang, Minggu (7/7/2024).
“Aku tidak ngomong kalau satu perempuan wajib punya anak satu perempuan, aku ngomong gak begitu,” ujarnya.
Hasto menjelaskan bahwa, hal itu hanya harapan saja, bukan bermaksud untuk mewajibkan setiap perempuan melahirkan seorang anak perempuan.
BACA JUGA:Ini Alasan PN Bandung Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
“Aku ngomongnya gini rata-rata diharapkan perempuan punya anak satu perempuan, rata-rata, lo,” jelasnya.
Menurutnya, pernyataan tersebut bertujuan untuk menyeimbangkan pertumbuhan penduduk. Sebab menjaga agar pertumbuhan penduduk tetap seimbang di suatu wilayah, merupakan salah satu tugas BKKBN.
Jadi, menurutnya, apabila di satu kelurahan terdapat 5.000 populasi penduduk berjenis kelamin perempuan, sepuluh tahun kemudian populasinya akan menurun menjadi 4.500 orang perempuan. Karena hamil dan melahirkan.
“Itulah makna bahwa rata-rata, jangan diterjemahkan satu perempuan wajib punya anak satu,” kata Hasto.
BACA JUGA:Pegi Dinyatakan Bebas, Lusiana Ucapkan Terima Kasih atas Putusan Hakim
Dirinya menuturkan hal itu disampaikan untuk memotivasi tim pendamping keluarga, yang berada di lapangan dalam rangka Hari Keluarga Nasional.
“Jadi dia bekerja untuk mendampingi keluarga dalam rangka untuk mendampingi penurunan stunting, kemudian untuk membangun keluarga yang tenteram mandiri dan Bahagia,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menuturkan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sangat penting untuk menurunkan angka stunting.
“Maka penting sekali kwalitas sumber daya manusia (SDM),” katanya.