Bey pun mengungkap masyarakat cukup antusias terhadap helatan ini. “Saya rasa walaupun macet tapi masyarakat menikmati dengan adanya semacam karnaval,” katanya.
Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menegaskan, AAF 2024 bukan hanya saja mengenang sejarah. Namun yang terpenting adalah bagaimana menyongsong masa depan negara- negara Asia Afrika.
“Ini kita sampaikan beberapa hal (saat Coffe Morning), bahwa Bandung di antaranya punya profiling prestasi. Banyak hal, banyak sektor seperti pendidikan, infrastruktur,” sebut Bambang.
Sementara itu, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Maulidiah mengaku senang hadir pada Asia Afrika Festival tahun ini.
Siti mengatakan sempat naik bus Bandros keliling Bandung bersama para duta besar. Spirit KAA 1955 dengan Dasa Sila Bandung masih sangat relevan dengan isu kekinian.
“Kita juga masih ada PR,” kata Siti.
Pekerjaan rumah tersebut mendukung kememerdekaan Palestina dari penjajahan dan genocida yang jelas terlihat tapi sampai detik ini belum ada solusi.
“Ini semua negara negara Asia Afrika sepakat untuk mendukung Palestina. Indonesia paling depan dalam hal menyuarakan kemerdekaan Palestina,” katanya.