Terbukti Aplikasi DBC Penipuan? Cek Faktanya

JABAR EKSPRES – Saat ini, banyak sekali aplikasi atau website yang mengklaim bisa menghasilkan uang dengan cara yang mudah dan cepat. Salah satunya adalah DBC, yang sedang ramai dibicarakan.

Ketika saya membuka website atau aplikasi DBC, tampilan dan mekanismenya sangat mirip dengan aplikasi MSL yang sebelumnya telah terbukti sebagai penipuan. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa DBC mungkin merupakan reinkarnasi dari MSL.

Pada aplikasi DBC, terdapat tabel pendapatan yang membagi pengguna menjadi dua kategori: pengguna gratis (magang) dan pengguna berbayar (D1 hingga D10). Pengguna gratis bisa menyelesaikan lima tugas per hari dengan bayaran Rp 100 per tugas, sehingga total pendapatan harian adalah Rp 500.

Untuk mendapatkan lebih banyak uang, pengguna harus melakukan deposit atau upgrade ke level yang lebih tinggi. Semakin besar deposit, semakin besar pula pendapatan yang dijanjikan.

Baca juga : Apakah Gold Antam itu Investasi Bodong? Bagaimana Cara Kerja Aplikasinya

Salah satu tugas dalam aplikasi ini adalah membaca artikel selama 20 detik. Setelah selesai membaca, pengguna mengklik “kirim” dan akan mendapatkan Rp 2.100. Namun, untuk bisa menarik uang, pengguna harus memiliki saldo minimal Rp 31.500, yang berarti mereka harus melakukan deposit terlebih dahulu.

Selain membaca, ada juga opsi untuk berinvestasi dengan return harian yang sangat besar, yang juga menimbulkan kecurigaan sebagai skema penipuan.

Model bisnis DBC sangat mirip dengan aplikasi penipuan lainnya seperti Sky dan Liberty Global, yang juga menggunakan skema tugas sederhana seperti menonton video, memberi like, atau mengunduh aplikasi.

Banyak dari aplikasi ini yang sudah terbukti sebagai penipuan, di mana mereka mengandalkan deposit dari pengguna baru untuk membayar pengguna lama, sebuah skema yang dikenal sebagai Ponzi.

Mengikuti aplikasi seperti DBC sangat berisiko karena:

  1. Tidak ada jaminan keamanan dana: Uang yang Anda investasikan sangat mungkin hilang.
  2. Skema Ponzi: Pendapatan yang Anda terima berasal dari deposit pengguna lain, bukan dari keuntungan bisnis nyata.
  3. Potensi kerugian besar: Ketika skema ini runtuh, banyak pengguna akan kehilangan uang mereka.

Aplikasi seperti ini biasanya membayar di awal untuk menarik lebih banyak deposit dari pengguna baru. Namun, begitu jumlah pengguna baru menurun, aplikasi akan berhenti membayar dan akhirnya hilang, meninggalkan banyak korban.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan