Usai Tandatangani PKS, Pemrov Jabar akan Langsung Bangun TPPAS Regional Legok Nangka

JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengaku, akan langsung melakukan proses pembangunan infrastrukur Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka usai adanya penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) bersama investor asal Jepang yakni PT JES selaku konsorsium dari Sumitomo Hitachi Zusen.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar Prima Mayaningtyas menyebut, hal ini dilakukan agar dalam proses pembangunannya, tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

“Target pelaksanaan sebenarnya kalau di timeline kita itu 2028 atau di 2029 awal. Nah setelah ini (PKS) akan ditindaklanjut dalam proses finansial close dan kemudian ada perjanjian PJBL (jual beli tenaga listrik) dengan PLN. Jadi setelah ini akan membahas dokumen untuk PLN agar bisa menyetujui penjualan listrik dari PT JES,” ucapnya saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Jum’at (28/6).

BACA JUGA: Menanti Gebrakan Dedi Taufik Dongkrak Kinerja PT BIJB Kertajati

Dalam proyek tersebut, Prima mengatakan dari total nilai Investasi sebesar Rp 4 Triliun, Pemprov Jabar akan mendapatkan Viability Gap Fund (VGF) sekitar Rp1,3 Triliun. Sementara untuk Badan Unit Pelaksana (BUP), ia meyebut akan mendapatkan sekitar 13.3 sen Dollar/Kwh dari penjualan listrik yang dihasilkan dari Legok Nangka.

“Kemudian dia juga (BUP) akan mendapatkan Tipping Fee dari kita Rp386 ribu per ton (sampah). Jadi di bisnis sampah ini memang tidak mudah tidak murah, tapi semkin teknologinya canggih seperti ini (Waste Energy), maka sampah akan cepat habis (teratasi). Tapi kalau teknologinya rendah, mungkin Tipping Fee nya juga rendah,” ungkapnya

Oleh karenanya, Prima berharap proses pembangunan TPPAS Regional Legok Nangka yang telah tertunda selama 22 tahun ini dapat segera terlaksana dengan baik dan lancar.

BACA JUGA: Drama Aplikasi MSL, Benarkah Ada Member yang Bisa Melakukan Penarikan?

“Karena dari 2.131 ton sampah per hari di Legok Nangka ini akan menghasilkan listrik sekitar 40 Mega Wat. Makanya sambil menunggu ini, Sarimukti (TPAS) harus benar-benar kita memanfaatkan perluasannya. Nah mudah-mudahan sebelum habisnya Sari Mukti, Legok Nangka sudah bisa digunakan. Jadi target kita disini,” imbuhnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan