Kinerja APBN di Jawa Barat Terjaga dan Inflasi Terkendali

Dari lima jenis pajak, PPh Non Migas mengalami peningkatan sebesar 8,16 persen (Rp 2,04 triliun) dan PBB mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 70,79 persen (Rp 20,35 miliar) dibandingkan periode Mei 2023.

Capaian penerimaan neto Bea Cukai Jawa Barat sebesar Rp 11,05 triliun atau 30,61 persen dari target tahunan. Meskipun dilihat dari pertumbuhan penerimaan total (yoy) turun, namun untuk Bea Masuk tumbuh didorong importasi Bulog dan realisasi pelunasan dari hasil audit.

Penerimaan Cukai EA tumbuh dengan peningkatan penjualan Cukai EA non fasilitas pembebasan. Penerimaan Cukai MMEA kembali tumbuh setelah bulan sebelumnya terkontraksi karena realisasi pita cukai bulan Januari terlambat dan belum optimal akibat perubahan tarif Cukai MMEA pada akhir Desember 2023.

Dalam rangka optimalisasi penerimaan, bea dan cukai, langkah-langkah yang diambil antara lain:

Melakukan monitoring dan evaluasi serta pengamanan penerimaan negara melalui Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (TOPN) TA 2024. Optimalisasi ekstra effort penerimaan melalui audit, penelitian ulang, monitoring umum dan khusus, penagihan aktif dan join collection serta implementasi Ultimum Remedium Cukai.

Melakukan in-depth interview dengan kontributor Cukai HT utama atas proyeksi produksi sehingga dapat memastikan pencapaian target cukai dapat terpenuhi. Melakukan dialog penerimaan dengan bersama Direktorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis, Kantor Pusat DJBC, untuk upaya pengamanan target penerimaan.

Total realisasi PNBP sebesar Rp 2,84 triliun atau 57,60 persen dari target sebesar Rp 4,93 triliun tumbuh positif sebesar 12,44 persen (yoy) dikontribusi oleh PNBP Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum. Realisasi PNBP Lainnya hingga 31 Mei 2024 tumbuh tipis 0,18 persen meskipun realisasi telah mencapai 84,16 persen dari target. Sementara realisasi pendapatan BLU sebesar Rp1,41 triliun.

Sektor perekonomian di Jawa Barat tidak terlepas dari peran UMKM sebagai penopang pertumbuhan dan kontribusi terhadap penerimaan negara yang signifikan. Penyaluran KUR di Jawa Barat sampai dengan 31 Mei 2024 mencapai Rp 11,45 triliun dengan jumlah debitur 192.265 debitur dengan realisasi skema penyaluran yang terbanyak adalah KUR Mikro mencapai 62,9 persen. Sedangkan sektor terbesar yang mengakses KUR adalah sektor Perdagangan Besar dan Eeceran sebesar 55,80 persen.

Sektor ini juga merupakan sektor yang berperan penting dalam memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan, di tengah rambatan risiko global, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat Triwulan 1 2024 positif mencapai 4,93 persen (yoy) dan kinerja APBN hingga

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan