JABAR EKSPRES – Hari ini, tanggal 28 Juni 2024, berita mengejutkan datang dari para pengguna MSL APP, ketika banyak pengguna mendapati diri mereka menjadi korban dari skema penipuan besar-besaran.
Setelah berbagai tanda-tanda mencurigakan yang muncul beberapa waktu lalu, kini terbukti bahwa MSL APP adalah scam. Banyak pengguna melaporkan bahwa dana mereka telah non-aktif atau beku dan mereka tidak bisa melakukan penarikan seperti yang telah mereka janjikan.
MSL, yang sebelumnya menjanjikan keuntungan besar dan penarikan dana yang terjadwal, kini terbukti memblokir dana pengguna tanpa alasan yang jelas. Kabar bahwa dana pengguna non-aktif atau beku ini tanpa bisa para korban tarik ini pertama kali mencuat dalam beberapa minggu terakhir.
Baca juga :Detik-detik MSL APP Scam, Leader Kasih Motivasi Biar Tenang
Hingga pada tanggal 26 juni kemarin, muncul pengumuman baru bahwa seluruh karyawan atau penguna aplikasi msl dimintai untuk membayar biaya aktivasi agar akun mereka kembali normal, namun setelah membayar, dana mereka tetap tidak bisa ditarik.
Namun tidak sampai situ, banyak juga para pengguna mengeluh bahwa meskipun mereka telah mengikuti semua prosedur, termasuk membayar biaya aktivasi yang signifikan, mereka tidak bisa mengakses atau menarik dana mereka dari platform ini.
Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa MSL APP hanya ingin mengumpulkan uang dari pengguna sebelum akhirnya menghilang.
Protes dari para pengguna yang merasa tertipu mencapai puncaknya beberapa hari terakhir ini, ketika sejumlah besar warga yang merasa terzalimi oleh praktik MSL mendatangi kantor pusat aplikasi tersebut. Di beberapa hari ini, kantor MSL APP mendapat serbuan dari warga atau para korban yang marah dan kecewa hingga meminta pengembalian dana.
Beberapa pengguna melaporkan bahwa setelah membayar biaya aktivasi yang besar, mereka malah minta lagi untuk menyetor lebih banyak uang lagi dengan berbagai alasan, seperti mengaktifkan kembali akun yang telah terblokir atau membayar pajak tambahan.
Ini menunjukkan ciri khas dari skema Ponzi, penipu terus meminta uang dari korban dengan janji-janji palsu, di mana dana dari investor baru mereka gunakan untuk membayar investor lama.