JABAR EKSPRES – Seorang pemain sepak bola U-14 dari tim Kabupaten Bandung meninggal dunia, ketika bertanding melawan keseblasan Kabupaten Ciamis pada Rabu, 26 Juni 2024.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, pemain sepak bola tersebut bernama Difka Hardila Diana Putra asal Kabupaten Bandung dengan nomor punggung 9.
Tim Kabupaten Bandung U-14 tersebut, diketahui tengah bertanding menghadapi keseblasan dari Kabupaten Ciamis di Stadion Jati Universitas Padjadjaran (Unpad), wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Pemain bernomor punggung 9 tersebut, dikabarkan sempat mengeluh sakit dan tak sadarkan diri, kemudian Difka dilarikan ke Rumah Sakit AMC Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Ketika dikonfirmasi, Humas AMC Cileunyi, Engkos membenarkan, adanya pemain sepak bola U-14 Kabupaten Bandung yang dibawa ambulans untuk diberikan penanganan medis.
BACA JUGA: Pesepakbola U-14 Asal Kabupaten Bandung Meninggal di Stadion Unpad Jatinangor, Begini Kronologinya!
“Pasien tersebut masuk IGD pada pukul 9.15 WIB dan langsung d lakukan pemeriksaan dokter,” katanya kepada Jabar Ekspres, Rabu (26/6).
Engkos menerangkan, ketika dilakukan pemeriksaan oleh dokter, kondisi Difka dinyatakan keadaannya sudah meninggal dalam perjalanan.
“Selanjutnya pasien dipindahkan ke kamar jenazah setelah yakin sudah dpastikan meninggal dunia oleh dokter dan tim medis (RS AMC Cileunyi),” terangnya.
Engkos menyampaikan, pasien alias Difka pemain sepak bola U-14 Kabupaten Bandung bernomor punggung 9 itu, ketika dibawa ke rumah sakit didampingi oleh tim medis penyelenggara kegiatan.
“Pasien didampingi tim kesehatan penyelenggara kegiatan dari Jatinangor, beserta ayah dan ibunya karena ikut dalam kegiatan anaknya itu,” tutupnya.
BACA JUGA: Spesial Show Kabayan Pahlawan Kesiangan! Meriahkan Ulang Tahun Trans Studio Bandung yang Ke-13
Sementara itu, Direktur Kompetisi PSSI Jawa Barat, Iwan Jati memaparkan, pemain Kabupaten Bandung dengan nomor punggung 9 alias Difka Hardila Diana Putra, ketika hendak bertanding sempat mengeluhkan sakit.
“Mengeluhkan pusing sebelum bertanding, diketahui oleh ibu penjaga kantin dan sempat diberikan air minum,” paparnya.
Iwan mengungkapkan, setelah pertandingan babak pertama selesai, pemain dengan nomor punggung 9 diketahui pergi ke toilet.
“Tapi bukan ke toilet loker. Dari bench pemain langsung ke toilet belakang ruang wasit, tanpa didampingi oleh official tim,” ungkapnya.