Pemda KBB Tetapkan Status KLB Kasus Keracunan Makanan

JABAR EKSPRES – Pemkab Bandung Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait keracunan massal di SDN Gandasari, Desa/Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan, penanganan pasien korban keracunan massal harus segera dilakukan dengan cepat. Pemda Kabupaten Bandung Barat akan memastikan ketersediaan dokter, obat, hingga tempat tidur untuk pasien.

“Status KLB, penanganan agar cepat dilakukan kepada korban keracunan,” kata Ade Zakir, Rabu (26/6/2024).

BACA JUGA: Jadi Temuan BPK, Komisi III Tunggu Pemulihan BPR Intan Jabar dan Indramayu Jabar

Diketahui, korban keracunan acara perpisahan atau Samenan di SDN Gandasari bertambah menjadi 125 orang. Para korban menjalani perawatan di beberapa fasilitas kesehatan yakni di Puskesmas Sindangkerta sebanyak 106 orang, Klinik dr. Yoga 8 orang, Klinik Sikembar 6 orang, Klinik dr Taufik 3 orang, dan di Bidan Neneng sert Klinik Permata Hayati masing-masing 1 orang.

Ade mengatakan, Dinkes Kabupaten Bandung Barat hingga saat ini terus bersiaga menangani para siswa yang mengalami gejala keracunan makanan.

“Kita sudah intruksikan Dinkes untuk memastikan penanganan terhadap para korban itu cepat dan tepat,” imbuhnya.

BACA JUGA: Viral Supir Angkot di Bogor Ngamuk Tak Terima Ditegur Lawan Arah, Kini Ditahan Polisi

Sementara itu, Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, Eriska mengaku seluruh biaya pengobatan terhadap korban keracunan akan ditanggung Pemda Bandung Barat.

“Pengobatan korban tidak dipungut biaya, nantinya akan diklaimkan dari faskes ke Dinkes,” katanya.

Berdasarkan catatan yang dimiliki Dinkes Bandung Barat, dari ratusan warga keracunan, sebanyak 105 orang dinyatakan sembuh dan melakukan rawat jalan, sisanya 20 orang masih menjalani perawatan di Puskesmas Sindangkerta 2 orang, di Klinik Sikembar 2 orang, dan 16 orang di RSUD Cililin.

BACA JUGA: Layanan Transportasi Umum Masih Buruk, Pengamat Sebut Pembenahan Perlu Dilakukan

“Proses pengobatan para korban dilakukan secara maksimal agar korban yang didominasi anak-anak ini bisa segera pulih kembali,” katanya.

“Tim medis terus berupaya memberikan yang terbaik agar anak-anak kita ini kesehatannya segera pulih seperti sedia kala,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan