JABAR EKSPRES – Komisi III DPRD Jabar menilai catatan masa lalu jadi salah satu penghambat kinerja PT Jaswita Jabar. Kini, Komisi yang konsen dalam bidang keuangan itu menanti perbaikan kinerja dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam bidang jasa dan pariwisata itu.
Ketua Komisi III Phinera Wijaya menguraikan, salah satu BUMD milik Pemprov Jabar itu memang menghadapi banyak masalah di periode sebelum-sebelumnya. Masalah itu ternyata juga masih membebani kinerja perusahaan dalam jangka panjang. “Edisi sebelumnya memang banyak masalah yang sekarang masih ada dampaknya,” terangnya kepada Jabar Ekspres.
Phinera menilai saat ini Jaswita Jabar juga telah berupaya memperbaiki kinerja. Makanya pihaknya menunggu hasil dari sejumlah perbaikan itu. “Kalau sekarang sudah cukup baik langkah-langkahnya, tinggal ditunggu hasil signifikannya,” sambungnya.
BACA JUGA: Jeritan Korban MSL APP, Utang Pinjol Hingga Pakai Uang Sekolah Anak Demi Bayar Depo
PT Jaswita Jabar jadi salah satu BUMD yang mendapat perombakan serius oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jabar. Sejumlah komisarisnya dicopot, dan kini kursi komisaris dipercayakan kepada Noneng Komara Nengsih. Noneng adalah Kepala Disperindag Jabar.
Di 2023 ini, Jaswita Jabar mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,6 miliar. Laba yang tercatatkan dalam laporan tahun 2023 ini menunjukkan peningkatan signifikan atau 441,81 persen. Karena pada 2022 perusahaan itu merugi sebesar Rp 472,4 juta.
Catatan lain dalam laporan tahunan itu, Pendapatan Usaha Jaswita Jabar pada 2023 sebesar Rp 95,9 miliar. Itu naik jika dibanding dengan tahun sebelumnya yang tercatat di angka Rp 90,2 miliar.
BACA JUGA: Marc Klok Ungkap Tantangan Mengarungi Liga 1 Musim 2024/2025
Di sisi lain, perseroan itu mengalami penurunan dari sisi perolehan laba komprehensif di 2023. Nilainya Rp 1,5 miliar atau turun 11,05 persen dibanding 2022 yang tercatat di angka Rp 1,6 miliar. Penyebabnya adalah penyesuaian perhitungan imbalan pascakerja.
Jaswita Jabar sendiri memiliki sejumlah unit usaha. Di antaranya adalah Mobilcare. Total ada 4.809 unit motor dan mobil yang dilayani bidang usaha yang berbengkel di Jalan Gatot Subroto Kota Bandung itu. Unit usaha itu pada 2023 telah memenangkan tender dengan sejumlah instansi. Misalnya dengan Sespim Polri dengan nilai Rp 2,059 miliar, atau dengan Polrestabes Bandung dengan nilai Rp 1,8 miliar.(son)