JABAR EKSPRES, KAB BANDUNG – Dua tenaga kerja wanita (TKW) asal Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang kondisi di luar negerinya memprihatinkan, masih belum ada kepastian untuk kepulangan, Selasa (25/6/2024).
Curhatan kembali disampaikan oleh Rosita (35), TKW asal Kampung Cikoneng 3 RT02 RW03, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi diketahui sudah 18 bulan tersiksa di Duhok, Irak.
“Saya masih tersiksa dan harus mengadu kemana saya ini kalau ingin segera pulang ke rumah?” katanya saat dihubungi melalui seluler, Selasa (25/6).
Curhatan Rosita, janda dua anak tersebut merasa ketakutan apabila ingin meminta izin ke kantor penyalur tenaga kerja di sana, sebab kerap mendapatkan perlakuan tak menyenangkan.
BACA JUGA:Orang Tua Murid Pertanyakan Sistem Pengawasan Penjaringan PPDB Jalur Zonasi di Kota Bandung
“Jujur, saya tersiksa pak harus mengadu kemana agar bisa segera pulang? Jika mengadu ke kantor ingin pulang sudah pasti siksaan menimpa,” bebernya.
Ketika ditanya, apakah keluhan dirinya selama ini yang ingin segera pulang, pernah ada pihak yang menghubunginya. Rosita mengaku belum pernah ada pihak yang menanyakan kondisinya.
“Jangankan ada pihak yang menghubungi mau bantu kepulangan, menghubungi tanya kondisi saya juga belum ada. Sampai sekarang belum ada pihak yang menghubungi,” ujarnya.
Rosita mengaku, sudah sekira satu bulan dirinya berpindah kerja ke majikan lain, namun posisi masih di wilayah Duhok, Irak.
Adapun untuk upahnya, bulan ini dikabarkan dirinya sudah menerima gaji pertama, dengan pembayaran melalui kantor sebesar Rp4,5 juta.
“Gaji empat bulan lalu yang belum dibayar bagaimana kelanjutannya saya enggak tahu. Yang pasti, gaji pertama saya saat ini disimpan dulu untuk bekal pulang,” imbuhnya.
BACA JUGA:Merasa Terpanggil, PWI Kota Bogor Buka Posko Pengaduan Kecurangan PPDB
Rosita menjelaskan, sudah selama 5 bulan ini dirinya belum mengirimkan sejumlah uang kepada keluarganya yang berada di Desa Cibiru Hilir.
“Jujur, saya ingin segera pulang ke tanah air karena trauma dan tersiksa,” jelasnya.
Rosita pun sangat berharap pihak keluarga memaklumi karena belum bisa mengirimkan uang.
Dia berharap agar keluarganya dapat tetap sabar dan mendoakan agar segera bisa pulang. Sekaligus meminta keluarganya terus berupaya supaya dirinya bisa segera pulang ke tanah air.