DKPP Kota Bandung Ungkap Jumlah Daging Kurban Afkir Tahun Ini Lebih Sedkit dari Sebelumnya

JABAR EKSPRES – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, menyampaikan bahwa daging afkir hewan kurban yang ditemukan tahun ini, lebih sedikit ketimbang tahun sebelumnya pada saat momen Idul Adha.

Hal tersebut diungkapkan Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar. Dalam hasil pemeriksaan per Kamis (20/6) kemarin, tercatat ada seberat 342,8 kilogram daging.

“Dari sisi jumlah temuan, relatif berkurang dibanding beberapa tahun ke belakang. Misal untuk sapi aja, dari jumlah yang sama itu, jumlah temuan afkir lebih sedikit. Sekitar 388 kilo,” ungkap Gin Gin saat dihubungi, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Bey Machmudin Sambut Kedatangan 440 Jemaah Haji Kloter 1 di BIJB Kertajati

Dia menambahkan, pada tahun ini, dari sebanyak sapi yang diperiksa yakni 1.434 ekor. Diketahui bahwa ada seberat 295,56 kilogram yang dinyatakan afkir.

“1.430 ada 222 ekor sapi itu yang terindikasi tertular penyakit. Tapi tidak keseluruhan sapi. Hanya bagian-bagian tertentu saja,” kata Gin Gin.

“Seperti organ dalam hati, paru-paru, dan limpa. Tinggal yang bagian-bagian itu di afkir. Dipisahkan. Dibuang. Terus bagian yang paling kecil tiu, seperti ginjal yang hanya setengah kilo,” jelasnya.

BACA JUGA: SAH! Beby Tsabina Resmi Dipinang Kekasihnya Rizky Natakusumah, Mas Kawin Jadi Sorotan

Sementara untuk jumlah hewan domba yang diperiksa tahun ini, ada 1.759 ekor. Ditemukan afkir dari sebanyak 161 ekor. Penyebabnya sama. Menurut Gin Gin akibat ditemukan cacing hati di dalam organ.

“Itu (domba) seberat 47,23 kilogram total. Bagian organ hati dan paru yang di afkir. Total keseluruhan yang diperiksa ada 3.192 ekor,” tuturnya.

Dia menjelaskan, temuan cacing hati pada bagian organ dalam tidak menyebabkan keseluruhan daging terdampak afkir. Pihaknya sekadar membuang bagian-bagian yang terinfeksi tersebut.

BACA JUGA: Menilik Penakaran Rusa Tahura Ir H Djuanda, 27 Rusa Tumbuh Natural dan Makan Rumput Melimpah dari Tahura

“Emang itu selalu ditemukan bagian dalam. Yang tertular itu sebetulnya kalau dikonsumsi pun tidak terlalu mengkhawatirkan. Selama tidak zoonosis,” imbuhnya.

“Kalau yang bagian sehat bisa dilanjutkan (konsumsi). Beberapa metode menangani daging afkir tersebut. Seperti dikubur dan dijauhkan dari sumber air,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan