Pamor Sepak Bola Putri Tengah Naik, Ratusan Siswi SD Bandung Adu Gengsi di MilkLife Soccer Challenge

“Di usia dini, proses tumbuh kembang menjadi faktor yang sangat penting. Oleh karenanya, penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge diharapkan membentuk para siswi menjadi pribadi unggul, ditopang oleh kegiatan positif seperti berolahraga dan asupan nutrisi bergizi dengan rutin meminum susu. Selamat bertanding untuk seluruh peserta,” ujarnya.

BACA JUGA: Mengungkap Potensi Penipuan dari Aplikasi Hamster Kombat

Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann mengapreasi langkah Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife terkait penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge yang menyasar level grassroot yakni siswa SD KU-10 dan KU-12.

Menurutnya, penggeliatan sepak bola yang menyasar atlet putri sudah seharusnya dilakukan. Mengingat, kaum wanita pun punya hak yang sama dalam dunia si kulit bundar.

“Non-football-nya saya melihat ini bagian dari keadilan sosial dari seluruh rakyat Indonesia, karena rakyat Indonesia bukan hanya putra saja tapi juga putri. Serius saya, karena keluarga yang tangguh itu suami dan istri. Harus memiliki karakter yang bagus yang bisa ditelurkan ke anak-anaknya,” katanya

“Ini jelas, PB Jarum sudah ada sejak 70 dan terus ada, terus melakukan sesuatu untuk Indonesia dan sekarang, waduh, puji syukur sekali, masuk ke sepak bola. Jadi, saya sebagai orang yang berkecimpung di sepak bola Indonesia ya harus mendukung. Sudah bersyukur lah, jadi akhirnya saya mau karena melihat potensi dan melihat keseriusan,” pungkasnya

Tidak hanya menghelat pertandingan 7 vs 7 antar sekolah, MilkLife Soccer Challenge juga mengadakan rangkaian uji ketangkasan (skill challenge) dengan tujuan untuk meningkatkan dan kemampuan para siswi dalam bermain sepak bola.

BACA JUGA: Tekan Stunting, PNM Cabang Bandung Salurkan Paket Gizi Bagi Ibu Hamil dan Balita

Terdapat lima teknik dasar yang dilombakan, yakni passing and control, dribbling, shoot on target, 1 on 1 hingga penalty shoot.

Passing and control, dimainkan tiga siswi yang mengitari model lintasan segitiga sembari mengontrol dan mengoper bola ke rekan setimnya. Teknik ini bertujuan untuk memahami keadaan lawan dan posisi tim di sekitarnya, serta melatih ketajaman untuk memanfaatkan peluang mencetak gol dalam pertandingan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan