Disperkim Jabar Pertimbangkan CSR untuk Perbaikan Rumah di Kampung Ampera Jayagiri

JABAR EKSPRES – Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jabar masih mencari solusi teknis terkait perbaikan rumah untuk warga Kampung Babakan Ampera, Desa Jayagiri. Program Corporate Social Responsibility (CSR) sedang dipertimbangkan.

Kepala Dinas Perkim Jabar Indra Maha mengungkapkan, pihaknya juga telah melakukan survei langsung lokasi warga yang diusulkan Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin untuk perbaikan rumah maupun MCK itu. “Kami juga sudah cek lokasi, dan memang bukan tanah milik pribadi. Termasuk lokasi MCK Umum perkampungan itu,” katanya saat ditemui di Gedung Sate, Jumat (21/06).

Indra melanjutkan, dalam mengeksekusi program pihaknya juga tentu berpedoman pada regulasi yang ada. “Kami kan tentu mengikuti aturan, misalnya terkait kejelasan status tanah,” paparnya.

BACA JUGA: Ini Pandangan Pengamat Soal Koalisi Gemuk di Pilkada Bandung Barat

Menurut Indra, pertimbangan berbagai aspek untuk mendistribusikan program perbaikan itu juga demi kepentingan jangka panjang. “Jangan sampai setelah dibangun misal itu tanah orang, nantinya pemilik rumah malah diusir. Kami menghindari yang seperti itu,” jelasnya.

Spesifik untuk warga di Kampung Babakan Ampera Kecamatan Lembang itu, pihaknya bakal mencari solusi lain terkait akses bantuan. “Mungkin melalui CSR, Pemerintah tentu cari solusi untuk warganya,” tegasnya.

Usulan terkait perbaikan rumah maupun MCK Umum itu disampaikan Bey Machmudin saat dirinya Salat Idul Adha di kampung itu pada Senin (17/6) lalu. Kampung tersebut sengaja dipilih Bey karena cukup unik.

BACA JUGA: Semakin Siap, Arbi Tatap Lagi Kejuaraan Dunia Junior Moto3 di Portugal

Meski perkampungan, ternyata kawasan itu cukup padat. Ada sekitar 392 kepala keluarga dengan total 1.372 jiwa penghuni. Di kampung itu ternyata juga masih banyak warganya yang prasejahtera. Termasuk butuh sentuhan perbaikan beberapa infrastruktur.

Bey juga prihatin karena secara lokasi kampung itu tidak jauh dari pusat Kabupaten Lembang. “Yang kurang enak itu, ini kan Lembang. Wisatanya ramai tapi tidak netes ke sini terkait kesejahterannya,” ucapnya waktu itu.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan