JABAR EKSPRES – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menilai pemerintah daerah (pemda) dapat manfaatkan infrastruktur sosial dalam mengatasi persoalan stunting.
‘’(Upaya yang bisa dilakukan) Termasuk memanfaatkan infrastruktur atau pranata sosial ya. Misalnya perkumpulan pengajian, kemudian juga ibu-ibu PKK,’’ kata Menko Muhadjir Effendy dikutip dari ANTARA Jumat (14/6).
Muhadjir mengatakan dapat memanfaatkan gerakan-gerakan ekonomi kerakyatan seperti Dana Mekaar dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk diberdayakan dalam menuntaskan persoalan stunting di daerahnya.
BACA JUGA: Tampilkan Produk Inovatif, Siswa SMPN 1 Cimahi: untuk Mengurangi Limbah
‘’Itu semua bisa diberdayakan untuk menuntaskan stunting di daerah ini,’’ kata Menko Muhadjir yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting.
Muhadjir juga menilai pemda dapat memanfaatkan pendekatan kearifan lokal dalam mengatasi stunting, seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palu.
Sebelumnya di kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Palu Reny Lamdjido menyampaikan bahwa penanganan stunting di Palu memanfaatkan pendekatan dari kearifan lokal, yaitu ‘’nosiala pale’’.
BACA JUGA: Tewas Terseret Ombak di Pangandaran, Siswa MTS 60 Persis Katapang Dimakamkan di Majalaya
Dalam idiom lokal khususnya pada Suku Kaili di Lembah Palu, terdapat ‘’nosiala pale’’ yang menjadi salah satu kearifan lokal yang bermakna saling membantu tanpa memandang perbedaan sosial dan ekonomi.
‘’Nosiala pale itu artinya kita bergotong royong, bekerja sama untuk menyelesaikan semua persoalan stunting yang ada di Kota Palu,’’ kata Muhadjir.
Melalui nosiala pale dan sejumlah upaya lainnya, Reny mengatakan pihaknya pada tahun 2023 telah berhasil menurunkan angka stunting sebesar 2,6 persen.
BACA JUGA: Pemuda Asal Negara Yaman Ditemukan Tewas di Puncak Bogor
‘’Angka stunting kami turun dari 2,6 persen,’’ kata dia.
Penurunan angka stunting itu pun diapresiasi langsung oleh Menko Muhadjir. Ia berharap penurunan angka stunting di Kota Palu dapat semakin optimal dengan keberadaan Gerakan Intervensi Serentak pencegahan stunting.
Menurut Muhadjir, melalui gerakan tersebut pihak Posyandu Angkasa melakukan sejumlah langkah pendeteksian stunting, seperti pengukuran berat dan tinggi badan anak.