(QS. An Nisa’: 142).
15. Shklat Ringan Dikerjakan Bagi Orang Mukmin dan Berat Dikerjakan Oleh Orang Munafik
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿١٤٢﴾
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Alloh, dan Alloh akan membalas tipuan mereka. dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. mereka bermaksud riya (dengan sholat) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Alloh kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir), tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak pula kepada golongan itu (orang-orang kafir), maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.”
(QS. An-Nisa: 142)
16. Allah Memerintahkan Kepada Nabi Muhammad SAW dan Umatnya Untuk Memerintahkan Keluarga Mereka Supaya Menunaikan Sholat
Alloh SWT berfirman,
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
(QS. Thoha: 132)
17. Perintah Pertama yang Dibebankan Kepada Anak-Anak
Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya dari kakeknya RA, beliau meriwayatkan bahwa Rosuululloh Muhammad SAW bersabda,
مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.”
(HR. Abu Daud no. 495. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih.)
18. Keutamaan Sholat Fardhu: Amalan yang Tidak Tergantikan.
Dalam kondisi apa pun sholat wajib dikerjakan dan ini termasuk dari keutamaan sholat fardhu 5 waktu yang wajib dikerjakan dalam kondisi apa pun. Termasuk dalam keadaan sakit, ia wajib sholat semampunya. Dari Anas bin Malik, Rosuululloh Muhammad SAW,
مَنْ نَسِىَ صَلاَةً فَلْيُصَلِّ إِذَا ذَكَرَهَا ، لاَ كَفَّارَةَ لَهَا إِلاَّ ذَلِكَ
“Barangsiapa yang lupa sholat, hendaklah ia sholat ketika ia ingat. Tidak ada kewajiban baginya selain itu.”
(HR. Al-Bukhari no. 597 dan Muslim no. 684)
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
مَنْ نَسِىَ صَلاَةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا
“Barangsiapa yang lupa sholat atau tertidur, maka tebusannya adalah ia sholat ketika ia ingat.”
(HR. Muslim no. 684)
Dimisalkan dengan orang yang tertidur adalah orang yang pingsan selamat tiga hari atau kurang dari itu, maka ia mesti mengganti shalatnya. Namun jika sudah lebih dari tiga hari, maka tidak ada qodho karena secara hukum sama dengan orang gila.