Mengenal Baby Blues Syndrome, Gangguan yang Diduga Dialami Polwan yang Bakar Suami di Mojokerto

JABAR EKSRPRES – Kasus polwan bakar suami yang menghebohkan publik diduga kuat berkaitan dengan gangguan baby blues syndrome yang diderita pelaku.

Pasalnya pelaku diketahui memiliki 2 bayi kembar yang baru dilahirkannya 3 bulan lalu. Belum lagi, anak pertama dari polwan tersebut masih balita yakni berusia 3 tahun.

Selain sibuk dengan bayi kembarnya, Polwan berinisal Briptu FN ini juga masih harus mengurus rumah dan juga bertugas di Mapolsek Mojokerto.

Berbagai kesibukan tersebut diduga sedikit demi sedikit menajdi tekanan yang selama ini dipendamnya, ditambah lagi ulah sang suami yang gemar bermain judi online membuat kondisi finansialnya terguncang.

Diduga permasalahan ekonomi yang tidak tercukupi karena uangnya digunakan untuk main judi online menjadikan hal tersebut sebagai pemicu amarah Briptu FN menjadi tak terkendali, hingga terjadilah peristiwa tragis yang merenggut nyawa suaminya tersebut.

Baca juga : Polwan Bakar Suami Diduga Menderita Depresi Karena Baby Blues Syndrom, Ini Hasil Analisis Psikolog Forensik

Lalu benarkah Baby Blues yang menjadi salah satu sebab Briptu FN tidak bisa mengendalikan emosinya, mari kita kenali dulu apa itu baby blues syndrome ini.

Dilansir dari laman halodoc, Syndrome baby blues atau baby blues syndrome adalah kondisi mental berupa munculnya perasaan cemas dan sedih berlebihan pada wanita pasca melahirkan. Namun, kondisi ini biasanya hanya berlangsung selama 14 hari pertama.

Meski begitu, sindrom baby blues tidak boleh dianggap sepele karena bisa berdampak pada kesehatan ibu dan bayi dan dapat menyebabkan depresi dan kecemasan pada ibu.

Sindrom ini biasanya dapat pulih dengan sendirinya tanpa perawatan profesional, ada beberapa wanita yang mengalami kondisi yang lebih serius.

Penyebab Baby Blues Syndrome

Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya baby blues bisa berbeda pada msing-masing orang, namun ada penyebab umumnya, diantaranya:

1. Kesusahan Adaptasi menjadi ibu

Kesulitan beradaptasi dengan peran baru sebagai seorang ibu juga dapat meningkatkan risiko baby blues. Terutama terjadi jika ibu juga harus melakukan tanggung jawab dengan rutinitas sehari-hari. Kurang tidur juga bisa memicu gejala syndrome baby blues ini, seperti perasaan sedih dan mudah tersinggung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan