Grapiks Boxing Camp, Olahraga Tinju Sebagai Jalan Kesembuhan dari Kecanduan Narkoba

JABAR EKSPRES – Terdapat sebuah komunitas yang menawarkan lebih dari sekedar olahraga bernama Grapiks Boxing Camp.

Komunitas yang berada di daerah Cileunyi, Kabupaten Bandung ini, dijalankan oleh Yayasan Graha Prima Karya Sejahtera (Grapiks) dan telah menjadi oase bagi mereka yang berjuang melawan kecanduan narkotika.

Salah satu kisah inspiratif datang dari Aris Sutrisno yang telah mengubah hidupnya melalui tinju dan muaythai.

Aris yang terjerat narkotika saat masih di bangku SMK pada tahun 2003 lalu, berhasil melepaskan diri dari kecanduan yang membelenggunya selama 15 tahun.

Menurutnya, Yayasan Grapiks, lembaga yang berfokus pada pencegahan HIV-AIDS dan rehabilitasi Napza, menjadi tempat di mana Aris menemukan kembali kehidupannya.

“Saya betul-betul sembuh itu tahun 2018, itu semua clear,” kata Aris saat ditemui, Rabu (12/6/2024).

BACA JUGA: Kemenangan Timnas Berujung Anang Kena Hujat Netizen dan Ribuan Suporter di Stadion GBK

Aris memulai perjalanan baru sebagai pelatih tinju di Grapiks Boxing Camp pada tahun 2017. Meski belum sepenuhnya sembuh dari narkotika saat itu, semangat dan dorongan dari keluarga serta keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup mendorongnya untuk terus berjuang.

Aktivitas sebagai tukang ojek memungkinkannya untuk tetap terhubung dengan Yayasan Grapiks, di mana ia sering berkonsultasi tentang kesembuhannya.

Latihan tinju yang dikenalnya dari Fauzan, putra pendiri yayasan, menjadi titik balik bagi Aris. Olahraga ini membantu Aris mengalihkan kecanduannya dari narkoba ke tinju.

“Saya belajar tinju dari Fauzan, seorang petinju profesional. Tinju punya zat pengalihan tersendiri dibandingkan olahraga lain. Ada adrenalinnya juga,” ujarnya.

Grapiks Boxing Camp yang awalnya bernama Sakau Boxing, merupakan komunitas yang berfokus pada mantan pecandu narkoba.

BACA JUGA: Sekda Herman Suryatman Bertemu Rektor Unpad Guna Membahas Berbagai Persoalan dan Tantangan di Jabar

Dengan meningkatnya minat dari kalangan umum, komunitas ini mulai menerima anak-anak dan pelajar untuk berlatih bersama.

Tahun 2020, Grapiks Boxing Camp bahkan mendaftarkan para peserta ke Pertina dan KONI agar bisa berkompetisi di level yang lebih tinggi.

“Kalau yang ke sini memang banyak. Biasanya orang-orang yang sakit karena narkoba, mereka tidak datang ke sini langsung, pasti melalui Yayasan Grapiks. Yang dulunya pernah di rehab, sebagai kegiatan sehari-hari mereka bisa direhab, kalau malam masuk ke sini buat olahraga,” jelas Aris.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan