JABAR EKSPRES – Lebih dari 200 balita di Kota Banjar terindikasi mengalami stunting hasil pendataan hingga 11 Juni 2024. Menurut Dinas Kesehatan Kota Banjar, jumlah angka stunting masih dinamis lantaran masih dalam tahap pendataan hingga akhir Juni 2024.
Temuan stunting ini ditemukan selama pelaksanaan program gerakan serentak intervensi penanganan stunting di Posyandu-Posyandu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saifuddin, mengatakan bahwa sebanyak 3.235 anak telah ditimbang dan diukur sebagai bagian dari program pencegahan stunting hingga 10 Juni, dan dari jumlah tersebut, 238 anak terindikasi mengalami stunting.
BACA JUGA: Kartu Jakarta Pintar Plus Tahap 1 Cair Kapan? Ini Informasinya
“Sasaran program pencegahan stunting ini adalah sebanyak 12.200 anak balita di Kota Banjar, dengan pemeriksaan juga dilakukan terhadap ibu hamil, calon pengantin, dan balita,” kata dia, Rabu (12/6).
Saifuddin menyatakan bahwa data ini masih dalam proses hingga akhir Juni. Program intervensi pencegahan stunting ini melibatkan pengukuran dan penimbangan balita, serta penapisan ibu hamil dan calon pengantin, dan akan berlangsung selama satu bulan.
“Tim petugas akan melakukan sweeping dan memberikan edukasi langsung ke rumah warga untuk memastikan target sasaran tercapai hingga akhir bulan Juni,” katanya.
BACA JUGA: Uji Seberapa Peka Kamu Terhadap Pasangan di Link Tes Kepekaan Viral TikTok Gratis
Saifuddin menekankan pentingnya partisipasi warga dalam program ini untuk mencegah kasus stunting di Kota Banjar. Selain itu, Saifuddin juga menyampaikan bahwa kasus stunting di Kota Banjar mengalami penurunan dalam empat tahun terakhir.
“Pada tahun 2021, kasus stunting mencapai 8,7 persen atau 912 kasus, kemudian menurun menjadi 7,02 persen atau 846 kasus pada tahun 2022, 7,15 persen atau 776 kasus pada tahun 2023, dan 6,73 persen atau 751 kasus hingga bulan April 2024,” jelasnya.
Menurut dia, meskipun secara persentase terdapat kenaikan, namun jumlah kasus stunting terus menurun, sehingga pihak Dinas Kesehatan terus melakukan upaya pencegahan.
“Dengan adanya penurunan kasus stunting, kami berharap adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan perawatan anak balita. Melalui program-program pencegahan stunting seperti ini, diharapkan dapat mengurangi angka stunting di Kota Banjar dan meningkatkan kesehatan generasi muda,” jelasnya. (CEP)