JABAR EKSPRES – Media sosial dihebohkan dengan sebuah video viral yang menunjukkan kondisi seorang siswi SMK di Bandung Barat yang diduga mengalami depresi parah akibat perundungan yang dialaminya selama tiga tahun.
Video tersebut memicu berbagai reaksi publik, termasuk kekhawatiran dan tuntutan keadilan untuk korban.
Baca juga : Ternyata ini Alasan Security Pukul Anjing di Mal Plaza Indonesia, Terlihat dari CCTV
Kronologi Kasus Depresi dan Meninggalnya Siswi SMK
Dalam video yang beredar di akun Instagram @infobdgbaratcimahi, terlihat siswi SMK tersebut terbaring lemah di atas kasur sambil berbicara dengan seorang pria dan wanita yang diduga keluarganya.
Siswi yang dikenal dengan inisial N itu menceritakan pengalamannya dibully oleh teman-temannya selama tiga tahun.
“Aku dibikin gak nyaman, terus disuruh-suruh terus,” ungkap N dalam video viral tersebut.
Kondisinya yang tampak sangat tertekan memperlihatkan betapa berat beban psikologis yang harus ditanggungnya.
N yang merupakan siswa SMK Kesehatan di Bandung Barat dikabarkan mengalami depresi berat dan akhirnya meninggal dunia.
Ia diduga menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya yang berinisial AN.
Mirisnya, AN telah melakukan tindakan perundungan ini sejak tahun pertama mereka masuk sekolah.
Keluarga N telah berusaha keras membawa N untuk mendapatkan pengobatan, namun sayangnya usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
Dalam narasi video, disebutkan bahwa keluarga N sangat berduka dan menuntut keadilan untuk anak mereka.
Teman-teman korban juga mengungkapkan kasus ini di media sosial, salah satunya melalui akun X @jis******* yang turut menyertakan foto korban dan pelaku.
Akun tersebut menjelaskan bahwa N telah mengalami berbagai bentuk perundungan, mulai dari kekerasan verbal hingga fisik, yang menyebabkan depresinya semakin parah.
Salah seorang teman N bahkan menunjukkan bukti percakapan WhatsApp yang memperlihatkan perilaku buruk AN terhadap N.
Bukti-bukti ini semakin memperkuat dugaan bahwa perundungan yang dialami N benar-benar terjadi dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Kasus ini menarik perhatian banyak warganet yang merasa prihatin dan marah terhadap pelaku perundungan.
Komentar-komentar di media sosial menunjukkan dukungan mereka kepada keluarga korban dan keinginan agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.