JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menggagas sejumlah inovasi dalam pengelolaan lingkungan untuk menjawab persoalan yang dihadapi dan dirasakan oleh masyarakat.
Pj Wali Kota Padang Andree Algamar di Padang, Senin (10/6) mengatakan inovasi yang dihadirkan itu terutama untuk merespon isu lingkungan di Kota Padang, berupa belum maksimalnya pengelolaan sampah, kebencanaan, alih fungsi lahan, dan pencemaraan air.
‘’Setidaknya ada enam inovasi yang kita hadirkan terkait isu lingkungan, diantaranya EcoEdu wisata TPA, Kubus Biru, Pengelolaan RDF, Matoa Amak, Minjem, dan Titik Coma,’’ katanya.
BACA JUGA: Disdagkoperin Upayakan Peningkatan Kualitas Koperasi di Cimahi
Ia mengatakan itu saat memaparkan upaya pengelolaan lingkungan hidup di Kota Padang selama 2023 yang dinilai oleh Panelis Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI secara daring.
Andree juga menjelaskan inovasi EcoEdu wisata TPA yaitu menjadikan TPA Aie Dingin sebagai salah satu destinasi pembelajaran lingkungan hidup.
Kemudian, Kubus Biru atau kubus apung di Sungai dilakukan untuk menahan sampah agar tidak langsung masuk ke laut.
BACA JUGA: Resep Cromboloni, Nikmati Lezatnya Kue Viral yang Menggoyang Lidah
Selanjutnya, inovasi Matoa Amak dilaksanakan berupa imbauan kepada masyarakat melalui toa masjid dalam mengatasi masalah kebersihan.
Lalu, perencanaan Refuse Derived Fuel (RDF) yang nanti berfungsi untuk pengelolaan sampah menjadi energi alternatif pengganti batu bara.
‘’Kemudian untuk meminimalisir limbah, ada inovasi Minjem yaitu Minyak Jelantah Jadi Emas. Ini berupa kerja sama pengelolaan limbah minyak jelantah dengan Komunitas Saiyo Jelantah dan Bank Sampah Induk Panca Daya,’’ katanya.
BACA JUGA: Dugaan Aksi Bullying di Bandung Barat Hingga Meninggal, Ini Kronologinya
Terakhir menerapkan Titik coma atau Titik Container Maps untuk memberikan informasi pada masyarakat terkait letak kontainer sampah.
Dalam sesi penilaian secara online ini, Tim Panelis Nirwasita Tantra juga mewawancarai Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani terkait kebijakan perundang-undangan dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup dan dukungan anggaran.
Penghargaan Nirwasita Tantra merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada kepala daerah yang kepemimpinannya dianggap berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip metodologi Pembangunan berkelanjutan, sehingga bisa memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.