JABAR EKSPRES – Perawatan Ortho-K adalah penggunaan lensa yang dirancang khusus untuk membentuk kembali permukaan depan mata (disebut kornea) dengan lembut untuk terapi mata minus atau mengurangi rabun jauh (miopi) atau silindris. Perawatan ini tidak melibatkan pembedahan (LASIK) dan sepenuhnya aman. Prinsipnya mirip dengan penggunaan penahan gigi yang digunakan oleh dokter gigi untuk merapikan gigi. Cetakan dipakai pada malam hari saat tidur dan kemudian dilepas saat bangun tidur untuk memberikan penglihatan yang jernih tanpa menggunakan kacamata atau lensa kontak! Retainer ini nyaman dan sangat mudah dirawat.
Dalam bidang koreksi penglihatan, ada dua pesaing utama yang menonjol: LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) dan Orthokeratology (Ortho-K). Kedua metodologi ini menawarkan pendekatan berbeda yang disesuaikan untuk mengatasi berbagai gangguan dan kondisi penglihatan. Mari kita pelajari perbandingan komprehensif antara LASIK dan Ortho-K untuk mengungkap perbedaannya dan membantu Anda membuat keputusan yang tepat. LASIK, prosedur yang sudah dikenal luas, memerlukan intervensi bedah yang tepat yang bertujuan membentuk kembali kornea untuk memperbaiki kelainan refraksi. Berikut ini adalah uraian tentang seluk-beluk prosedurnya:
Gambaran Umum Prosedur
- Pembuatan Flap. Flap kornea yang halus dibuat dengan cermat melalui microkeratome atau laser femtosecond, untuk memastikan ketepatan dan keamanan.
- Pembentukan Kembali Kornea: Setelah pembuatan flap, jaringan kornea di bawahnya dibentuk ulang dengan menggunakan laser excimer, sehingga dapat memperbaiki kelainan refraksi.
Jangka Waktu Pemulihan
- Pemulihan Visual yang Cepat: Pasien sering kali melihat peningkatan yang luar biasa pada penglihatan mereka dalam satu atau dua hari setelah prosedur.
- Fase Stabilisasi: Meskipun peningkatan penglihatan awal terjadi dengan cepat, stabilisasi penglihatan secara menyeluruh mungkin memerlukan waktu beberapa minggu.
Kesesuaian dan Efektivitas
- Mengatasi Kelainan Refraksi: LASIK efektif untuk mengatasi kelainan refraksi yang umum terjadi, termasuk miopi, hipermetropi, dan astigmatisma.
- Manajemen Presbiopi: LASIK juga dapat disesuaikan untuk mengatasi presbiopi, sering kali melalui teknik yang dikenal sebagai monovision.
Ortokeratologi, alternatif non-bedah, melibatkan pemakaian lensa permeabel gas yang dirancang khusus setiap malam untuk membentuk kembali kornea secara bertahap. Mari pelajari lebih jauh tentang prosedurnya secara spesifik: