Dinantikan Warga Banjar, Situ Leutik Justru Belum Optimal Penuhi Kebutuhan Air untuk Sawah Masyarakat

JABAR EKSPRES – Kehadiran Situ Leutik di Desa Cibeureum Kota Banjar merupakan impian besar bagi masyarakat, terutama petani di Desa Cibeureum, Kota Banjar, Jawa Barat.

Situ ini bukan hanya sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai embung sawah tadah hujan di sekitar wilayah Situ Leutik.

Namun, kondisinya yang semakin tidak terurus membuat impian ini hanya tinggal sebagai mimpi bagi masyarakat, khususnya petani di sana.

Salah seorang petani, Abdurrohman (38 tahun), mengungkapkan bahwa manfaat dari Situ Leutik belum dirasakan oleh para petani. Air di embung tersebut belum mengalir ke persawahan tadah hujan di Desa Cibeureum, Kota Banjar.

BACA JUGA: Sendi Fardiansyah Ungkap Makna Slogan Bogor Hepi pada Halal Bihalal Partai Gerindra

“Padahal warga sangat menantikan pemanfaatan air dari Situ Leutik untuk meningkatkan produksi padi saat musim kemarau,” kata dia, Rabu (5/6).

Abdurrohman berharap pemerintah kota dapat membantu agar air Situ Leutik dapat mengaliri area persawahan seperti yang diharapkan.

Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan, juga membenarkan bahwa keberadaan Situ Leutik belum memberikan manfaat bagi petani sawah tadah hujan disana.

“Air Situ belum mengalir ke area persawahan warga, meskipun ada saluran irigasi yang harus diperbaiki. Meski air dari Situ Leutik tidak bisa mengairi seluruh sawah di Desa Cibeureum, setidaknya dapat membantu petani sawah tadah hujan, terutama saat musim tanam kemarau,” katanya.

BACA JUGA: Gunung Semeru Erupsi Sebanyak 3 Kali dengan Ketinggian Letusan 600 Meter

Situ Leutik awalnya direncanakan untuk mengairi area persawahan tadah hujan di wilayah Desa Cibeureum, namun kemudian berkembang menjadi kawasan wisata.

Luas sawah tadah hujan milik petani di wilayah Desa Cibeureum sekitar 60 hektar, dan warga masih berharap agar air di Situ Leutik dapat memberikan manfaat bagi para petani di wilayah tersebut.

Keadaan Situ Leutik terlihat terbengkalai dan tidak terurus, dengan beberapa fasilitas yang rusak.

“Diperlukan kerjasama antara pemerintah kota, petani, dan masyarakat setempat untuk memperbaiki kondisi Situ Leutik agar dapat memberikan manfaat yang diharapkan,” ujar dia.

Ketersediaan air dari Situ Leutik untuk mengairi persawahan tadah hujan dapat membantu meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan