4 Bulan Gaji Tak Dibayar Tapi Tetap Dipaksa Bekerja, TKW Asal Cileunyi Bandung: Tolong Saya!

JABAR EKSPRES  – Rosita (45), warga Desa Cibiru wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung menceritakan kondisinya sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Duhok, Irak.

Setelah sebanyak 4 kali kepergian sebagai TKW, namun nasib memilukan karena mendapat perlakuan tak manusiawi baru perdana ini Rosita alami oleh tenaga kerja di luar negeri.

“Saya disiksa sampai luka-luka. Cuman bekas lukanya sudah mulai pudar karena udah sekitar 2 bulan,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Rabu (5/6).

Mirisnya, selain dipaksa bekerja dan hanya dibolehkan tidur 3 sampai 4 jam per hari, penyiksaan hingga perilaku tak terpuji dilakukan pihak perusahaan penyalur tenaga kerja, atau biasa disebut juga syarikah.

“Badan saya ditendang, dicambuk bahkan saya diludahi, saya dipukuli. Baru sekarang saya bekerja ke luar negeri, dapat kejadian seperti ini. Hp (handphone/gawai) saya juga sempat dirusak,” ucap Rosita.

Dia pun berharap, pihak pemerintah Indonesia dapat membantunya keluar dari jeratan “perbudakan”, dengan memfasilitasi kepulangan TKW yang tak diperlakukan manusiawi di tanah asing.

Bukan hanya mendapat kekerasan serta perlakuan tak manusiawi, Rosita mengaku, dirinya bahkan dipaksa bekerja seharian tanpa dibayar, alias hak gajinya tidak diberikan oleh kantor selama 4 bulan.

“Saya sudah gak kuat lagi di sini, capek fisik dan capek mental dan pikiran juga. Mudah-mudahan bisa secepatnya bisa pulang,” bebernya.

Rosita menerangkan, gaji yang seharusnya diterima per bulan sebesar $300 dollar. Artinya hak yang ditahan alias tak diberikan kepadanya setelah dipaksa bekerja dan disiksa, yaini sebanyak $1.200 dollar.

“Tolong bantuannya, saya ingin sekali pulang. Saya berharap kalau bisa bulan ini bisa pulang, sudah gak kuat lama-lama di sini,” terangnya.

Rosita menjelaskan, kondisinya saat ini tengah terluka di bagian kaki, sehingga untuk digunakan berjalan saja menimbulkan rasa nyeri, namun meski kakinya bengkak tetap dipaksa bekerja seharian.

“Kata dokter di sini kaki saya harus dioperasi, tapi enggak tahu ini majikan cuman bawa saya berobat jalan,” jelasnya.

“Saya mohon bantuannya supaya bisa dipulangkan ke Indonesia. Saya sudah enggak kuat kalau lebih lama lagi di sini,” pungkas Rosita. (Bas)

Writer: Yanuar Baswata

Tinggalkan Balasan