JABAR EKSPRES – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia belum siap menghentikan perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Terlebih Netanyahu mengklaim bahwa pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden tentang usulan gencatan senjata terbaru tidaklah akurat.
“Saya belum siap menghentikan perang,” kata Netanyahu dalam diskuis rahasia di Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset.
Usulan gencatan senjata yang diajukan Joe Biden, menurut Netanyahu hal proposal gencatan senjata terbaru tidak akurat.
“Garis bersa yang disampaikan Biden hanya parsial. Perang akan dihentikan dengan tujuan mengembalikan sandera dan kemudian kita akan berdiskusi,” katanya melanjutkan.
Netanyahu bersikeras akan terus melanjutkan perang, hingga meraih kemenangan tersebut.
“Ada detail yang dirahasiakan. Kami dapat berhenti berperang selama 42 hari untuk memfasilitasi kembalinya para sandera, namun kami tidak akan menyerah pada tujuan kami untuk meraih kemenangan penuh,” ujarnya.
BACA JUGA: 3 Fase Gencatan Senjata Terbaru yang Diumumkan Biden untuk Mengakhiri Perang Israel-Palestina
PM Israel meminta agar para sandera negaranya dapat dibebaskan, namun tidak membuat kesepakatan akan mengembalikan para sanderan negara Palestina.
“Kami tidak akan setuju untuk mengakhiri perang tanpa mencapai tujuannya. Jumlah sandera yang akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan belum ditentukan,” kata Netanyahu.
Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat, tanggal 31 Mei, menyebutkan bahwa Israel telah mengajukan usulan kesepakatan tiga fase untuk mengakhiri permusuhan di Gaza.
Usulan tersebut juga menjamin pembebasan sandera yang ditahan di wilayah pesisir Gaza.
Biden juga meminta kelompok perjuangan Palestina Hamas untuk menerima usulan tersebut, sementara ia mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menolak tekanan dari anggota koalisi pemerintahannya yang menentang rencana tersebut.
Meski demikian, kantor Netanyahu menegaskan kembali pada hari yang sama bahwa pemerintah Israel bertekad untuk melanjutkan serangan mereka di Gaza hingga mencapai semua “tujuan” perang Tel Aviv.
Hamas menyatakan bahwa mereka akan “menanggapi secara positif” setiap usulan yang mencakup gencatan senjata permanen, penarikan penuh dari Jalur Gaza, upaya rekonstruksi, pemulangan pengungsi, dan penyelesaian kesepakatan pertukaran sandera yang komprehensif.