JABAR EKSPRES – Aplikasi penghasil uang MSL rupanya sudah semakin diujung tanduk. Setelah libur beberapa hari karena tanggal merah dan hari minggu, kini admin aplikasi MSL sudah mulai tidak aktif dan tak bisa dihubungi.
Banyak anggota MSL yang mengaku kesulitas saat menghubungi admin untuk meminta tolong atau meanyakan perihal aplikasi MSL.
Salah satunya akun facebook @ambo*** yang memposting sebuah foto tangkapan layar obrolan WhatsApp, dimana dia membagikan pengalamannya mengalami kesulitan saat menghubungi admin karena ingin minta dibantu penarikan.
“Kenapa ms Lucia tidak perna aktif??,” tanyanya dalam keterangan foto yang diunggahnya. Diduga Miss Lucia adalah admin dari grup WhatApp yang biasa membantu para anggota saat menemukan masalah.
Baca juga : Antisipasi SCAM, Member MSL Diam-diam Mulai Tarik Dana dari Aplikasi
Banyak yang menduga aplikasi ini sudah mulai scam, karena beberapa kali sudah ada kendala dalam penarikan, baik delay masuk rekening, bahkan ada yang sampai ditolak.
Belum lagi website aplikasi MSL ini juga sudah mulai berganti-ganti nama, ada kemungkinan sudah terdeteksi penipuan oleh Kominfo, sehingga mencari aman dengan membuat website baru.
Beberapa gejala penipuan lain juga sesungguhnya sudah ditunjukkan dari awal perilisan aplikasi ini, dimana penugasannya hanya menonton video namun bisa menghasilkan pendapatan yang besar.
Skema keuntungan dari perekrutan anggota baru juga sangat jelas menunjukkan adanya skema ponzi didalamnya.
Namun yang mengherankan, masih banyak juga yang tergiur dan menjadikannya sebagai bisnis sampingan karena dirasa menguntungkan.
Bahkan ada yang gencar melakukan promosi untuk menggaet anggota baru melalui media sosial, agar bisa mendapakan keuntungan lebih besar.
Baca juga: 3 Hari Penugasan Diliburkan, Gejala Aplikasi MSL SCAM Makin Nyata
Meski sudah banyak peringatan yang diberikan para influenser dan pakar dimedia sosial, namun aplikasi sejenis MSL ini terus saja tumbuh dan makin banyak jumlahnya.
Para korban juga seperti tidak mengambil pelajaran dari kerugiannya yang dialami sebelumnya, malah kembali mendaftar pada aplikasi baru yang dipikirnya akan bisa menggantikan modal atau kerugian yang sudah dikeluarkannya.