JABAR EKSPRES – Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra), Ari Tri Priyono minta sosialisasi Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) perlu ditingkatkan.
Hal tersebut disampaikan Ari di Jakarta, Minggu (2/6/2024). Tujuannya yakni untuk menghindari polemik di masyarakat.
“Regulasinya sebenarnya sudah lama. Sebaiknya pemerintah dan Badan Pengelola (BP Tapera) segera menyosialisasikan kebijakan ini ke berbagai pihak,” kata Ari.
BACA JUGA:Gaji Pekerja Bakal Dipangkas untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung
Sementara itu, menurutnya kebijakan baru ini sudah dirancang sejak lima tahun kebelakang. Namun masih perlu dikaji dan belum bisa ditetapkan.
Ari menuturkan, lebih baik disampaikan saja bahwa pekerja akan diuntungkan. Karena penghasilannya tetap ada, hanya dalam bentuk tabungan. Namun dapat diambil kembali jika tidak dimanfaatkan.
“Jelaskan juga kapan tabungan itu bisa cair dan bagaimana prosedurnya,” ujar Ari.
BACA JUGA:Mudahkan Masyarakat Punya Rumah, bank bjb Dorong KPR Sejahtera FLPP dan Tapera Tahun 2023
Menurut Ari, dalam menanggapinya banyak pihak yang salah menangkap maksud dari iuran Tapera ini.
Sementara itu, Tapera ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi kesenjangan sosial, dalam hal kebutuhan rumah (backlog).
Ari menjelaskan bahwa justru dalam kebijakan ini para pekerja diuntungkan. Karena 0,5 persen iurannya akan dibayarkan oleh pemberi kerja.
BACA JUGA:Ini Aturan Pencairan Simpanan Tapera Sebelum Pensiun yang Harus Dipahami
Sementara pekerja hanya perlu mengeluarkan 2,5 persen dari penghasilannya.
Selain itu, tabungan perumahan rakyat ini bisa dimanfaatkan untuk memiliki hunian di kemudian hari. Jika tidak digunakan, maka bisa dicairkan sebagai investasi.
Sebab itu, Ari menegaskan bahwa harus ada yang menyampaikan dengan baik terkait kebijakan baru ini. Selain sifatnya sensitif karena berhubungan dengan penghasilan, ini juga menyangkut kepentingan masyarakat luas.