Kisah UMKM Jabar, Sukses Hilirisasi Buah-Buahan hingga Kewalahan Penuhi Permintaan Hotel Bintang Lima

Selain memproduksi jus hingga sirup, Ayip juga mengembangkan pupuk organik. Sekitar 2 ton bisa dihasilkan dalam sehari. Itu berasal dari limbah usaha seperti kulit buah maupun ampas perasan buah. Ia ingin seluruh usahanya terus berputas, termasuk sampah atau limbah produksi yang tetap bisa bermanfaat.

Hasil produksi pupuk organik itu juga didistribusikan ke kelompok tani binaan. “Operasional kendaraan juga efektif, berangkat bawa pupuk pulangnya bawa hasil panen dari petani,” ucapnya.

Omset usaha Ayip berkisar Rp 300 juta sampai Rp 1 miliar sebulan. Omset itu juga terus diputar guna melanggengkan usaha. Termasuk mensejahterakan masyarakat. Yaitu melibatkan sejumlah karyawan atau masyarakat dalam produksi. Ataupun untuk operasional pembinaan kelompok tani.

Ayip memiliki pekerja sekitar 30 orang. Tapi jumlahnya bisa bertambah saat panen raya. Ia biasanya akan mengajak pegawai lepas. “Misal untuk tenaga kupas buah, itu butuh banyak jika musim panen,” tuturnya.

Ayip bersyukur kini usahanya berkembang. Tapi memang perjalannya tidak mudah. Pasang surut usaha telah dijalanai. Ia memulai usaha itu dengan modal sekitar Rp 250 juta. Namun perjalanan usahanya tidak semulus yang dibayangkan. Bahkan ia sempat menutup sementara usahanya itu karena kehabisan modal.

Suatu ketika ia mendapat pesanan jus. Dengan bermodalkan sisa uang Rp 100 ribu, iapun memenuhi pesanan tersebut. Dari hasil itulah usaha Ayip justru terus berkembang hingga berbuah manis sampai saat ini.

Ayip mengaku bahwa usahanya itu masih bisa dikembangkan lagi. Tapi saat ini memang masih terkendala dari sisi permodalan. Butuh modal yang tidak sedikit untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan pasar yang kini masih tertahan.

Peran Diskuk Jabar dan Pengembangan Sektor Pertanian

Sedikit banyak Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskuk) Jawa Barat tutur berperan dalam perjalanan bisnis Ayip. Itu dalam bentuk pendampingan dan berbagai program dalam pengembangan UMKM yang dilakukan Diskuk Jabar.

Kepala Diskuk Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengungkapkan, pendampingan menjadi salah satu program yang terus dilakukan Diskuk guna menjaga pertumbuhan dan pengembangan UMKM di Jabar. Diskuk memiliki memiliki kader yang berperan sebagai pendamping para pelaku usaha.

Writer: Hendrik Muchlison

Tinggalkan Balasan