JABAR EKSPRES – Pemerintah RI tengah siapkan Kerjasama untuk pengembangan salah satu teknologi nuklir Small Modular Reactor (SMR) yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi baru hingga pengawetan makanan.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menilai, teknologi nuklir ini penting karena selain untuk industry manufaktur, namun juga dapat digunakan untuk meningkatkan ekspor lewat iradiasi pangan.
‘’Penggunaan nuklir tentu tidak hanya untuk hal destruktif, tapi juga bisa digunakan untuk energi, juga saat ini banyak juga teknologi digunakan untuk iradiasi, menjaga makanan itu lebih awet,’’ kata Edi saat media briefing ‘’Peran Kepemimpinan Indonesia Dalam Kerja Sama Ekonomi Internasional’’ di Jakarta, Kamis (30/5).
BACA JUGA: 3 Hari Penugasan Diliburkan, Gejala Aplikasi MSL SCAM Makin Nyata
‘’Sehingga ekspor kita bisa diandalkan, seperti ikan agar lebih awet,’’ lanjut Edi.
Ia juga menjelaskan teknologi SMR juga bisa menghasilkan energi baru untuk menunjang industry semikonduktor yang akan menjadi fokus industry Indonesia ke depan.
SMR juga dinilai memiliki teknologi yang berbeda dengan reactor nulir lainnya. Teknologi SMR akan dibangung di Pantai Gosong, Provinsi Kalimantan Barat.
Saat ini Indonesia mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada tahun 2025-2035 yang tertuang dalam PP No. 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN).
Edi juga mengatakan bahwa Indonesia akan menjajaki kerja sama untung pengembangan SMR dengan Korea Selatan.
‘’Korea Selatan, next Korea Selatan kita kan menjajaki karena Korea punya teknologi SMR yang sekarang dikembangkan yang digunakan untuk industri,’’ kata Edi.
BACA JUGA: MA Kabulkan Permohonan Partai Garuda, Batas Usia Calon Kepala Daerah Berubah
Dalam pengembangan teknologi tersebut, SMR nantinya bekerja sama dengan US DoS melalui program Foundational Infrastructure for the Responsible Use of SMR Technology (FIRST).
Program FIRST juga bertujuan untuk memperdalam pemahaman Indonesia terkait masalah keamanan, proliferasi dan keselamatan teknologi nuklir sebagai energi ramah lingkungan.