JABAR EKSPRES – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mewajibkan perusahaan di wilayahnya menyerap satu persen tenaga kerja penyandang disabilitas atau difabel.
Diketahui, Pemda Kabupaten Bandung Barat sudah melaksanakan Job Fair selama dua hari di Wisma Shaloom Jalan Raya Kolmas Cisarua. Program yang digagas Disnakertrans itu sedikitnya menyediakan 8.340 lowongan pekerjaan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bandung Barat, Hasanuddin mengatakan, penyerapan kerja bagi penyandang disabilitas itu tercantum pada Undang Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.
“Penyandang disabilitas sudah termasuk, jadi setiap perusahaan diwajibkan menyerap satu persen bagi mereka (difabel),” kata Hasanuddin di Ngamprah, Rabu (29/5/2024).
BACA JUGA: Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina, Kuasa Hukum akan Buktikan Lewat Praperadilan
Menurut Hasanuddin acara Job Fair di Bandung Barat yang merupakan agenda tahunan itu diikuti oleh sedikitnya 70 perusahaan dengan lowongan kerja sekitar 8.340 lowongan untuk berbagai bidang.
Ia berharap pada acara ini mampu menyerap sedikitnya 80 persen tenaga kerja di Bandung Barat dan Bandung Raya. Hal tersebut sebagai upaya untuk mengurangi jumlah angka pengangguran.
“Harapan kami bisa menyerap 80% tenaga kerja dengan kegiatan ini,” ujar dia.
Kendati demikian Hasanuddin mengakui daya serap tenaga kerja tiap tahunnya di KBB tak sebanding dengan tingkat pengangguran atau jumlah kelulusan sekolah misalnya di jenjang SMA/SMK.
Ia menjelaskan daya serap kerja masih didominasi oleh lulusan sekolah dasar (SD), yang kedua adalah SMP. Untuk itu tingkat pengangguran di KBB masih didominasi oleh lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi.
Berdasarkan data yang dimiliki Disnakertrans KBB, untuk lulusan SD pada tahun didik 2023/2024 yakni sekitar 48.69 ribu, dan lulusan SMP sebanyak 20.94 ribu. Sementara untuk SMA 23.36 ribu dan untuk lulusan perguruan tinggi paling sedikit yaitu 7,02 ribu.
“Lulusan SMK saja 9.410 yang lulusan kemarin (2023-2024) belum lagi lulusan SMA dan Universitas. Memang itu gak seimbang lulusan dan lowongan kerja yang tersedia. Adapun di job fair ini lowongan kerja yang terbuka 8.340. Jelas pencari kerja yang tidak terserap memang dominannya SMA/SMK,” katanya.