JABAR EKSPRES – Perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Barat (Jabar) tinggal menghitung bulan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung mengklaim, bahkan persiapan sudah hampir rampung.
Hal tersebut diungkapkan Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti. Menurutnya, Kendati tersisa masih cukup lama, persiapan terus digalakkan untuk menyambut pesta demokrasi di Kota Bandung.
”Berharap untuk ke depan ini, Kota Bandung bisa adem tentrem sudah damai dan kondusif,” ungkap Wenti di ruang kerjanya, Rabu (28/5).
BACA JUGA: SOORA Music Festival 2024 Siap Menggebrak Panggung Hiburan di Tritan Point Bandung
Adapun menyoal target pemilih nanti, Wenti menjelaskan, pihaknya tetap berkeinginan mencapai angka nyaris 100 persen. “Target kita tetap 90 persen, 90 persen untuk pilkada,” tambahnya.
Lantas dirinya menegaskan, KPU Kota Bandung perlu mendapatkan bantuan dan peran serta dari seluruh stakeholder. Bukan hanya penyelenggara tapi pemerintah daerah, hingga masyarakat pun juga mesti tetap terlibat untuk jaga kondusifitas tersebut.
Sementara itu, dia menuturkan, bagi para calon pemilih yang baru pindah tempat tinggal. Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat hendak mencoblos. Termasuk pula sebelum datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
BACA JUGA: Hukum Istri Bekerja Menggantikan Suami Mencari Nafkah Dalam Islam
“Ketika mau dapat hak maka ada kewajiban yang harus dipenuhi. Jadi membuat surat keterangan pindah memilih pindah ataupun pindah domisili untuk yang pemilih muda,” ungkapnya.
Namun berkaca pada penyelenggaraan Pilpres 2024 silam, dirinya menyayangkan para pemilih yang masih abai untuk mengurus keperluan tersebut. Hal ini pun menjadi kendala ketika berbenturan dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki KPU.
“Sementara memang bukan kami tidak mau kejar bola ya. Tapi memang keterbatasan SDM. Kemudian juga kemarin banyak juga dari pemkot sendiri dalam hal ini Dinas Kependudukan pencatatan Sipil yang membantu,” pungkasnya.
BACA JUGA: Ikatan Motor Honda Indramayu Gelar Musyawarah Besar Luar Biasa Untuk Pilih Ketua Umum Baru