Banyak Dampak Negatif dari PKL yang Menjamur di Cicalengka Bandung, Banyak Pedagang Bukan Warga Lokal

Hal senada diutarakan oleh Pengurus Pedagang Dalam Pasar Baru Cicalengka, Denwisky atau akrab disapa Dawai.

Dawai memaparkan, apabila melihat sejarah, dahulu di depan Pasar Sabilulungan Cicalengka, maupun ruas Jalan Kabupaten Bandung tidak banyak PKL yang mejeng.

“Yang saya tahu, sebetulnya dari dulu sebelum pasar kebakaran, namun pasar sudah jadi dan megah diharapkan semua masuk untuk mengisi semua kios, sesuai yang diharapkan para pedagang di dalam yang legal,” paparnya.

Akan tetapi, Dawai menuturkan, PKL bermula terlihat hanya ada satu-dua oknum, yang dari informasi telah diberi izin oleh PT Bangun Bina Persada, untuk membuka lapak di sekitar terowongan pasar.

“Sekarang (PKL) antara dapat izin dari warga sekitar saya kurang tahu, namun tidak dapat izin dari para pedagang yang didalam gedung,” tuturnya.

BACA JUGA: 7 Aplikasi yang Bisa Menghasilkan Uang Rp700 Ribu Setiap Hari

Dawai menyampaikan, karena banyak para pedagang resmi di dalam pasar yang terdampak akibat menjamur PKL, sehingga mereka mencoba untuk berkoordinasi dengan pihak PT Bangun Bina Persada serta UPTD Pasar Cicalengka.

“Kami sering rapat rembukan pihak PT, pihak UPTD dan pedagang asli di dalam gedung, namun hasilnya nol persen,” imbuhnya.

“Pemilu sudah usai sesuai perjanjian dirapat mau ada tindakan dari PT dan Satpol PP, tapi sampai hari ini zonk,” lanjut Dawai.

Dia berpesan, agar pihak pemerintah dapat memperhatikan aktivitas perniagaan di Pasar Baru Cicalengka. Sebab, dibalik megahnya gedung ada perekonomian para pedagang resmi yang semakin terpuruk.

“Berharap ke Pemerintah Kabupaten Bandung, harus turun langsung lakukan sidak bersama Satpol PP,” ucap Dawai.

“Kami ingin tertib tidak ada lagi PKL di luar,

supaya Pasar Cicalengka lebih aman, nyaman dan ramai pengunjung ke dalam gedung,” pungkasnya. (Bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan