JABAR EKSPRES – Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang semakin menjamur di wilayah Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung tak hanya merusak estetika pemandangan alias kumuh, tapi juga merugikan warga lokal.
Pasalnya, sejumlah PKL yang berdiri dan berjualan di ruas jalan kabupaten itu, bukanlah warga asli Cicalengka, melainkan berasal dari luar daerah.
Tokoh Masyarakat Cicalengla, Agus Rama (55) menyayangkan, pihak pemerintah yang terkesan abai terhadap semrawutnya pelanggaran ketertiban, hingga membiarkan PKL menjamur.
“Istri saya kalau ke Pasar Sabilulungan (Pasar Baru Cicalengka), selalu lewatin PKL-PKL, pernah juga coba membeli ke PKL dan mereka memang bukan warga asli sini,” katanya saat ditemui Jabar Ekspres, Rabu (29/5).
BACA JUGA: Braga Beken Diklaim jadi Magnet Pelancong Luar Kota
Agus atau akrah disapa Abah itu menjelaskan, di area kediamannya wilayah Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka terdapat beberapa orang luar daerah yang mengontrak rumah.
Diketahui mereka sehari-harinya ikut berjualan sebagai PKL di ruas Jalan Kabupaten Bandung, alias di luar Pasar Sabilulungan Cicalengka.
“Sebetulnya terserah mereka mau berjualan karena itu hak. Tapi yang saya soroti itu pemerintah harusnya bisa menertibkan tata kelola wilayah, agar PKL bisa dirangkul satu tempat (dalam pasar), agar tidak liar ke ruas jalan,” jelasnya.
Abah menerangkan, sebagian PKL merupakan pendatang dari daerah Garut, Sumedang hingga luar Jawa, seperti Medan serta Padang.
BACA JUGA: Besok 410 Kepala Desa Akan Perpanjang Masa Jabatan
“Saya heran itu kenapa PKL dibiarkan menjamur, yang berdampak membuat pedagang di dalam pasar justru jadi sepi konsumen, banyak yang tutup toko,” terangnya.
Abah menilai, keberadaan Gedung Pasar Sabilulungan Cialengka seakan tak dimanfaatkan dengan baik. Meski terlihat megah dari luar, namun di dalamnya justru cenderung sepi dari aktivitas perniagaan.
“Kalau lihat sejarah, dulu memang tidak ada PKL, semua pedagang terpusat di Pasar Sabilulungan Cicalengka posisinya, itu sebelum jadi megah gedungnya karena pasar sempat kebakaran,” bebernya.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, Pasar Sabilulungan Cicalengka sempat mengalami insiden kebakaran, bahkan ribuan kios dan rumah penduduk dekat pasar hangus dilahap api pada 22 Oktober 2011 lalu.