JABAR EKSPRES – Hari kedua Job Fair yang diselenggarakan Kementrian Ketenaga Kerjaan RI di Wisma Shaloom Jalan Raya Kolmas-Cisarua Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih dipadati ratusan pencari kerja (pencaker), Selasa (28/5/2024).
Diketahui, dalam pelaksanaan Job Fair, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bandung Barat menyediakan sedikitnya 8.348 lowongan kerja, dengan melibatkan 75 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang pekerjaan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan, dibukanya job fair tersebut membuka peluang bagi masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan.
BACA JUGA:Dinilai Potensial Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Apresiasi Inovasi Teknologi
“Kegiatan ini tentu memberi kesempatan kepada 8.348 para pencari kerja dalam mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” katanya, Selasa (28/5/2024).
Menurutnya, dibukanya lowongan kerja ini dapat meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) KBB yang hingga saat ini, masih berada di bawah PDRB Propinsi Jawa Barat.
“PDRB KBB berada di angka 30 juta, sedangkan Propinsi Jabar sudah mencapai 45 juta,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika PDRB meningkat, otomatis hal ini juga bakal berpengaruh terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
BACA JUGA:Harga Beras dan Baawang Merah di Bandung Barat Kembali Alami Kenaikan, Pedagang: Ini Termasuk Mahal!
“Kalau memang ada tenaga kerja yang nganggur, belum punya kerja memproleh pendapatan sepertinya akan meningkatkan pendapatan secara tidak langsung dia akan meningkatkan PDRB,” katanya.
Ia menyebut, kondisi angka kerja di KBB saat ini masih didominasi mereka yang lulusan Sekolah Dasar (SD), sekitar 48,69 persen. Kemudian lulusan SMP 20,94 persen sedangkan lulusan SMA 23,36 persen dan lulusan perguruan tinggi 7.02 persen.
“Itu adalah kualitas tenaga kerja yang sudah berjalan saat ini. Harapan kami dari pemerintah artinya mereka butuh pendidikan tambahan,” katanya.
BACA JUGA:Dimintai Uang Dalih Pemprosesan PPDB, Disdik Himbau Masyarakat Tak Usah Tanggapi
Ia berharap, penyedia kerja membuka ruang lebih lebar lagi, untuk memberikan kesempatan bagi kaum difabel.
“Seperti halnya, tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang mulai menerapkan penambahan kuota kaum difabel,” katanya.
“Kita harap ada kuota untuk difabel seperti P3K di kita juga, ada (kesempatan kerja) untuk difabe. Karena ini kan sudah menjadi peraturan dari pusat,” tandasnya. (Wit)