Limbah Gacoan Diduga Bocor Cemari Taman Kota, DLH Banjar Segera Cek 

JABAR EKSPRES – Tak lama menggelar grand opening, Rumah Makan yang terkenal dengan hidangan Mie Pedas No.1 di Indonesia justru diduga malah mencemari lingkungan sekitarnya.

Pencemaran ini diduga berasal dari tempat pembuangan limbah yang dimiliki oleh restoran dengan brand Mie Gacoan, yang merembes ke area publik Taman Kota Lapang Bhakti.

Keberadaan restoran dengan produk utama Mie Pedas tersebut bersebelahan langsung dengan area publik Taman Kota Lapang Bhakti.

BACA JUGA: Desak Pemkot dan DPRD Kota Bandung Sediakan Ruang Ekspresi, KPJ: Lalai!

Rembesan yang diduga berasal dari penampungan limbah itu mengalir ke area Taman Kota dan mengeluarkan aroma yang kurang sedap.

Menurut Erik, seorang warga di area Tamkot Banjar yang sering beraktivitas di Taman Kota Lapang Bhakti, genangan air yang terjadi cukup mengganggu.

“Sebelumnya tidak pernah ada genangan air di pintu masuk Taman Kota Lapang Bhakti dekat lampu merah. Namun, genangan air yang terus mengalir ini baru kali ini terjadi dan cukup banyak hingga menggenang dan tumpah ke tanah menuruni anak tangga,” ujar Erik pada Selasa, 21 Mei 2024.

Erik juga menyatakan bahwa genangan air tersebut membuat jalanan licin dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, Eri Kusmara Wardana ST., M.A.P., menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengecek dugaan pencemaran limbah yang berasal dari restoran dan membanjiri area Taman Kota Lapang Bhakti.

“Tim akan segera turun ke lapangan, bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), dan Dinas PUTR,” kata Eri.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Banjar dari partai Golongan Karya, Ir. H. Sudarsono, merespon situasi limbah restoran yang masuk ke area publik Taman Kota Lapang Bhakti. Menurutnya, jika restoran belum siap beroperasi, sebaiknya tidak dipaksakan.

“Jika belum siap secara operasional dan tidak dapat mengatasi masalah saluran pembuangan limbah, sebaiknya restoran ditutup sementara hingga semuanya siap,” kata Ir. H. Sudarsono. (CEP)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan