JABAR EKSPRES – Seorang anggota TNI AL yang bertugas di Papua bunuh diri akibat terlilit hutang karena judi online.
Tim Investigasi Korps Marinir TNI AL menjelaskan bahwa Letnan Satu (Lettu) Eko Damara (30), anggota Satuan Tugas Mobile RI-PNG Batalion Infanteri 7 Marinir yang bertugas di Kodim 1715 Yahukimo Papua Pegunungan, mengakhiri hidupnya lima minggu lalu karena hutang judi online yang hampir mencapai Rp 1 miliar.
Setelah melakukan investigasi digital forensik terhadap telepon seluler milik korban, diketahui bahwa Lettu Eko terlilit hutang akibat judi online.
Mayor Jenderal (Mar) Endi Supardi, Komandan Korps Marinir, menjelaskan bahwa terdapat riwayat unduhan aplikasi judi online di ponsel Lettu Eko, serta riwayat pencarian di Google tentang cara belajar mati, mati cepat, dan mati tidak terasa.
Dalam catatan di ponselnya, Lettu Eko menulis, “Harapan untuk berkeluarga tidak ada, harapan untuk sekolah tidak ada, harapan dianggap baik tidak ada.
Baca juga: Anwar Abbas Ungkap Efek Negatif Judi Online
“Harapan ada tempat di instansi tidak ada, harapan ada tempat di satuan tidak ada, harapan diterima orang orang sekitar tidak ada. Lalu apalagi yang mau diharapkan kalau tidak mati?” jelas Dankormar membacakan hasil Tim Investigasi Korps Marinir TNI AL di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, (20/5).
Dankormar mengungkapkan bahwa hutang Lettu Eko mencapai Rp 819 juta.
“Dia berutang kepada sesama teman anggota, bank, hingga warung koperasi yang ada di daerah operasi,” terangnya.
“Utang-utang Lettu Eko tersebut mulai dari di daerah operasi ada Rp 177 juta, kemudian ada Rp 641 juta, total seluruh hutang Rp 819 juta,” jelasnya.
Utang tersebut terdiri dari Rp 177 juta di daerah operasi dan Rp 641 juta dari sumber lainnya, termasuk teman dokter, sesama anggota satgas, Bank BRI, dan Bank Woori.
“Artinya beliau tak sanggup kembalikan, sempat mengelabui dinas, alasannya untuk menutup yang di satuan sebelumnya, ternyata tidak dibayarkan juga. Malah dimasukkan ke rekening BRI yang baru,” jelasnya.
Selain pinjaman, Lettu Eko juga dikasih oleh sesama anggota karena seperjuangan, meskipun tidak disampaikan untuk keperluan apa saja.