JABAR EKSPRES – Fenomena penjual hewan kurban dadakan kerap kali dijumpai saat akan menjelang perayaan Idul Adha. Tak jarang, hewan yang dijajakan oleh para pedagang dadakan tersebut juga, sering luput dari proses pemeriksa kesehatan hewan.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP Jabar), Arifin Soedjayana mewanti-wanti agar para pedagang hewan kurban dadakan yang sering dijumpai di pinggir-pinggir jalan untuk tetap mentaati aturan berjualan seperti menjaga kondisi kesehatan hewan.
“Soal penjual hewan kurban dadakan, kita sudah rapat koordinasi dengan Kabupaten/Kota. Mereka sudah berjalan (mengawasi). Jadi para penjual hewan kurban ini harus terdaftar di Kabupaten/kota karena harus ada izin (untuk berjualan),” katanya saat dihubungi, Selasa (21/5).
BACA JUGA: Warga Gagalkan Aksi Begal di Cileunyi Bandung, 1 Terduga Pelaku Babak Belur
Agar masyarakat dapat lebih aman dalam membeli hewan kurban, Arifin menambahkan bahwa pihaknya juga akan terus melakukan monitoring kepada para penjual hewan kurban dadakan. Jika nantinya ditemukan adanya hal janggal seperti tidak ada penadah kesehatan, pihaknya tak segan akan langsung melakukan penarikan agar hewan kurban tersebut tidak dijajakan atau dijual kepada masyarakat.
“Karena biasanya kalau mereka (pedagang hewan kurban dadakan) punya penanda baik itu ear tag atau kalung, mereka (petugas pengawas) akan memasang stiker bahwa lapak ini sudah dilakukan pemeriksaan dan hewan nya sudah dipastikan sehat-sehat,” ungkapnya.
“Jadi kepada masyarakat harus berani menanyakan kepada pedagangnya, dan kalau tidak ada itu (penanda kesehatan) jangan dibeli hewannya cari lagi yang ada penandanya,” sambungnya.
BACA JUGA: Gugatan Ditolak MK, Caleg Terpilih di KBB Segera Ditetapkan
Maka dari itu, dengan adanya hal ini, Arifin menuturkan bahwa pihaknya akan terus berupaya melakukan pengawasan agar masyarakat nantinya dapat merasa aman saat membeli hewan kurban.
“Nah dari provinsi juga, kita akan meluncurkan para pemeriksa hewan kurban mungkin di Minggu pertama Juni nanti, sehingga nantinya masyarakat akan merasa aman dari sisi ketersediaan dan juga dari sisi kesehatan nya,” pungkasnya.