Selain digelar secara offline, IPB Job Fair juga berlangsung secara online melalui website jobfair.ipb.ac.id yang akan berlangsung dalam jangka waktu lebih lama yakni 1 bulan hingga Juni 2024 mendatang.
Kegiatan ini, sambung Rici, rutin diselenggarakan 2 kali dalam setahun dan selalu diminati hingga ribuan orang.
BACA JUGA: Laka Maut Subang Jangan Sampai Terulang, Sekolah dan Disdik Tak Boleh Sembarang Lakukan Study Tour
“Untuk tahun lalu itu, pengaksesnya dari offline dan online itu ada sekitar 400.000 lebih pengakses. Kemudian dari situ, untuk yang pelaksanaan offline sendiri dalam tiga kali pelaksanaan, itu ada sekitar 4400 peserta dengan yang mengakses pekerjaan itu ada 1500 orang yang meng apply pekerjaan di Job Fair IPB, dan dari situ ada sekitar 19 persen yang terserap atau mendapatkan pekerjaan melalui IPB Job Fair ini,” bebernya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Deni Noviana mengatakan, IPB Job Fair menjadi bagian dari pelatihan karir yang dilaksanakan oleh pihak kampus.
Ia menjelaskan bahwa sejak awal mahasiswa IPB University telah mengikuti program talent mapping yang bertujuan untuk mengetahui minat karir mereka.
BACA JUGA: Bey Machmudin Klaim Pemberangkatan Calon Jamaah Haji di Jabar Berjalan Lancar
Setelah itu mereka akan mengikuti talent pool. Pada tahap ini mereka akan diarahkan pada jalur-jalur karir yang diminati.
“Jadi IPB Job Fair ini bukan bagian terputus saja. Karena pembinaan itu sudah kami lakukan sejak lama. Ada juga talent assessment, sebelum mereka lulus mahasiswa akan diakses lagi untuk mengetahui apakah minat mereka masih sama,” ucap Deni.
Dalam catatannya terdapat 4 kelompok besar karier yang diminati mahasiswa IPB terdiri dari 43 persen profesional, 34 persen entrepreneur (wirausaha), 14 birokrat (anggota parpol atau dewan), selebihnya menjadi peneliti atau dosen besarannya sekira 7-8 persen. (YUD)
