G20 Apresiasi Gencatan Senjata Israel dan Hamas, Namun Pertikaian Solusi Tetap Berkecamuk

JABAR EKSPRES – Setelah lebih dari sebulan konflik sengit di Palestina antara pasukan Israel dan Hamas, akhirnya tercapai gencatan senjata yang disambut baik oleh anggota Kelompok Ekonomi 20 (G20). Meskipun demikian, polemik terkait solusi konflik dua negara masih menyisakan ketidaksepakatan di antara beberapa anggota.

Konferensi tingkat tinggi G20 yang diselenggarakan di New Delhi pada Rabu (22/11) menjadi saksi ketegangan pandangan terkait penyelesaian konflik Palestina. Menteri Luar Negeri India S Jaishankar menyampaikan bahwa meskipun anggota G20 secara keseluruhan menyambut baik kesepakatan gencatan senjata yang meliputi pembebasan sandera dan aliran bantuan ke Gaza, namun belum ada konsensus yang jelas terkait solusi dua negara.

“Meskipun banyak negara anggota G20 secara eksplisit menyuarakan dukungan terhadap solusi dua negara, namun belum tercapai konsensus secara menyeluruh,” ujar Jaishankar.

Solusi dua negara, yang merujuk pada pendirian dua negara yang hidup berdampingan secara damai dan saling mengakui, menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan tersebut. Namun, belum ada kesepakatan yang dapat dihasilkan.

Menyikapi situasi di Timur Tengah yang semakin memburuk, Perdana Menteri India Narendra Modi juga menekankan pentingnya menjaga agar konflik antara Israel dan Hamas tidak meluas menjadi konflik regional.

“Penting untuk memastikan agar konflik ini tidak meluas dan memicu konflik lebih luas di kawasan ini,” tambah Modi.

Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan terjalinnya kesepakatan jeda kemanusiaan selama empat hari antara Israel dan Hamas. Kesepakatan tersebut mencakup jeda pertempuran, pembebasan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan termasuk bahan bakar ke Gaza.

Namun, di balik gencatan senjata ini, tragedi dan kerugian yang dialami warga Palestina akibat serangan Israel tetap menjadi sorotan. Selama agresi, Israel menyerang secara brutal warga sipil, termasuk sekolah, tempat ibadah, dan rumah sakit. Jumlah korban akibat gempuran Israel dikabarkan mencapai ribuan jiwa.

Perjanjian jeda kemanusiaan yang dimediasi oleh Qatar juga membawa harapan akan pembebasan lebih banyak sandera serta upaya perdamaian yang lebih lanjut di masa depan.

Dalam menghadapi konflik yang telah berlangsung puluhan tahun ini, masih diperlukan upaya bersama dari komunitas internasional, termasuk G20, untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan guna menciptakan perdamaian di Palestina dan Israel.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan