“Aliran Pencak Silat Cimande itu ini dan di sini pusatnya Aliran Pencak Silat Cimande,” ujarnya.
Untuk menjaga Marwah Pencak Silat Aliran Cimande tetap lestari, Abah Didih menjelaskan bahwa di tempatnya rutin digelar kegiatan pelatihan setiap Sabtu malam dan hari Minggu.
“Kami sekarang mengikuti zaman, membina anak sejak usia dini. Pertama, ajak anak-anak bertawasul, kedua beristighfar, ketiga mendoakan kedua orangtua, keempat gempa sholawat, kelima gema Asmaul Husna. Kemudian Talek Cimande dan ikrar Pancasila untuk menanamkan nasionalisme,” jelasnya.
Sampai detik ini, sambungnya, dirinya bersama para Kasepuhan Cimande dan Abah Dama sudah 33 tahun melestarikan seni budaya aliran Silat Cimande.
“Selama itu pula kami telah melahirkan puluhan guru dan perguruan aliran Cimande. Namun kami tak pernah meminta bantuan ke siapapun tapi tidak pernah menolak bantuan,” tandasnya.
Sementara itu. Sekretaris Disbudpar Kabupaten Bogor, Budi CW, yang ikut hadir dalam pembukaan acara berharap event-event pertandingan dan atraksi khas Pencak Silat Cimande agar rajin digelar guna mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Disbudpar targetkan kunjungan wisatawan menjadi 12 juta tahun 2024 ini. Kami akan buat kalender event, khususnya di Cimande sebagai salah satu desa wisata. Sangat potensial kalau event digelar kontinyu,” pungkasnya. (SFR)