Pasca Habisi Nyawa Ibu Kandung di Sukabumi, Pelaku Sempat Tawarkan Uang Rp300 Ribu ke Tetangga Agar Membunuh Dirinya

JABAR EKSPRES – R (26) pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri Inas (43), telah diamankan oleh pihak kepolisian Polres Sukabumi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, R melakukan aksi pembunuhan terhadap sang ibu di rumah mereka di Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi pada senin (13/5/2024) sekira pukul 17.30 WIB..

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri  mengatakan, pada Selasa sekira pukul 05.00 WIB (14/5/2024), R yang telah bangun dari tidurnya itu mencari tetangga dan menawarkan uang Rp.300 ribu untuk membunuh dirinya.

“Korban setelah membunuh ibunya tidur dulu di kamar yang juga bersebelahan (dengan kamar korban), sekira pukul 05.00 WIB korban bangun dan pergi mendatangi tetangga dengan membawa uang Rp.300ribu, (Pak tolong bunuh saya, ini ada uang 300ribu, saya kasih (tapi) bunuh saya, saya telah membunuh ibu saya), itu yang disampaikan oleh tersangka,” ungkap Ali Jupri  pada awak media selasa (14/5).

BACA JUGA: Setelah Beraksi, Pelaku Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi Beri Uang ke Tetangga Untuk Menghabisi Nyawanya Sendiri

Ali memaparkan bahwa korban yang saat itu dalam posisi tertidur langsung dianiaya oleh anaknya dengan menggunakan garpu tanah, sehingga menyebabkan luka dan tewas seketika.

“Ibunya saat itu sedang tertidur, karena kita lihat korban masih menggunakan kaos kaki dan sudah tidur, ada kelambu juga dikamar. (Korban mengalami) luka dibagian dada, leher, mulut dan juga kepala, itu mungkin yang menyebabkan korban meninggal dunia,” papar Ali.

Saat kejadian, Inas dan R hanya tinggal berdua, sedangkan suami dari korban sudah meninggal dunia. Ali juga mengungkap pihaknya masih melakukan pendalaman terkait motif yang dilakukan terduga pelaku yang tega membunuh ibunya.

BACA JUGA: Disdik KBB Tegaskan Seluruh Jenjang Pendidikan Tak Lakukan Study Tour

Menurut Ali, R juga akan menjalani pemeriksaan psikolog, sebab terduga pelaku sedikit mengalami gangguan saat berpikir.

“Masih kita dalami(motif pembunuhan), diduga pelaku ada keterlambatan dalam berfikir tapi masih didalami, nanti kita panggil psikolog juga untuk mengetahui kondisi dari pelaku yang sebenarnya. Cuman (pelaku) masih bisa ditanya artinya masih bisa komunikasi dan sebagainya,” tutup Ali. (RAS).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan