JABAR EKSPRES – Saga Planet of the Apes kembali hadir dengan angin segar melalui film keempatnya yang berjudul Kingdom of the Planet of the Apes. Setelah sekian tahun berselang sejak rilisnya War for the Planet of the Apes pada tahun 2017, penonton diajak untuk terjun ke dalam alur cerita yang lebih segar dan menegangkan.
Dalam Kingdom of the Planet of the Apes, cerita bergerak maju sekitar 300 tahun setelah peristiwa yang terjadi dalam film ketiga. Perubahan latar yang signifikan ini membawa nuansa yang baru, menjanjikan potensi konflik yang lebih intens dan mendebarkan.
Berbeda dengan trilogi sebelumnya, film ini menegaskan bahwa ia adalah sekuel terpisah, yang berarti tidak lagi menampilkan sosok Caesar (Andy Serkis) sebagai karakter utama. Namun, jangan khawatir, karena Kingdom of the Planet of the Apes memperkenalkan karakter-karakter baru yang tak kalah menariknya.
Salah satu karakter yang menjadi pusat perhatian adalah Noa, diperankan oleh Owen Teague. Noa adalah seorang simpanse muda yang hidup di antara klan elang. Generasi baru setelah Caesar, Noa sudah terbiasa berbicara dan menggunakan bahasa isyarat dengan lancar. Selain itu, kemampuannya dalam memanjat tebing menjadi keunggulan tersendiri, terutama saat ia mencari telur elang untuk ritual klan.
Tak kalah menariknya adalah Mae, yang diperankan oleh Freya Allan. Mae adalah manusia misterius yang berbeda dari yang lain. Kemampuannya berbicara lancar dan kognitif yang normal membuatnya menjadi sosok yang menarik perhatian Noa. Bersama-sama, mereka berdua menjalani petualangan yang menguji keterampilan dan keberanian mereka.
Namun, tak semua karakter baru adalah teman. Proximus Caesar, diperankan oleh Kevin Durand, adalah sosok kera bonobo yang ambisius. Sebagai raja klan kera pesisir, ia memiliki obsesi untuk mempelajari teknologi manusia demi kepentingan spesiesnya. Ambisi ini membuatnya rela melakukan apa saja, bahkan hingga memperbudak sesama kera.
Di tengah perjalanan Noa, ia bertemu dengan Raka, diperankan oleh Peter Macon, seorang orang utan yang menjadi pertapa di hutan. Raka menjadi mentor bagi Noa, mengajarkannya tentang warisan dan pemikiran Caesar, serta memperkenalkan Noa pada konsep kerjasama antara manusia dan kera yang sudah lama terlupakan.