JABAR EKSPRES – Sejumlah partai politik (Parpol) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 diketahui sudah menentukan arah koalisi. Sementara masih ada parpol yang belum menentukan arah tersebut.
Seperti halnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meski mengklaim sudah mengikuti serangkaian politik, tetapi PKB Bandung Barat belum membuat keputusan untuk berkoalisi dengan partai manapun.
Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung Barat, Asep Dedi mengaku, belum bisa memastikan arah dukungan politik Partai Kebangkitan Bangsa pada Pilkada KBB 2024.
“Belum, tapi pada prinsipnya semua punya cita-cita yang sama untuk Bandung Barat ke depan,” ucap Asep saat dikonfirmasi, Jumat (10/4/2024).
BACA JUGA: Mengkhawatirkan! DBD Mengancam Anak-anak di Jabar, Ini Saran dari Dinkes
Menurutnya, sejauh ini pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai, seperti PKS, PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Golkar.
Dalam komunikasi tersebut, Asep menekankan pentingnya memilih figur yang bertanggung jawab, berkualitas, memiliki kapasitas, serta pengalaman yang teruji.
“Saya selalu katakan itu, dan secara formal baru 4 partai yang bertemu,” ungkapnya.
Untuk berkoalisi mendukung salah satu pasangan bakal calon bupati dan calon wakil bupati di Pilkada 2024, Asep mengatakan pihaknya tidak bisa langsung mengambil sikap apalagi dengan terburu-buru.
Hal itu perlu kecermatan dan pertimbangan sebelum memutuskan mendukung siapa sosok yang tepat memimpin Bandung Barat lima tahun ke depan.
BACA JUGA: PAN, Golkar dan Demokrat Resmi Koalisi Pilkada Kabupaten Bogor, Gerindra Ditinggal ?
“Untuk memilih calon untuk di Pilkada 2024, setiap partai memiliki kriteria tersendiri untuk figur pemimpin Bandung Barat periode 2024-2029. Karena itu harus betul-betul,” katanya.
Figur yang diusung, ditegaskan Asep harus memiliki tanggung jawab, kapasitas, dan pengalaman yang cukup jelas.
“Artinya dia akan mengemban amanah, mengemban tugas yang tidak mudah di Bandung Barat ini, jadi jangan sembarang merekomendasi,” tegasnya.
Asep juga mengakui bahwa dalam dinamika politik, modal sosial dan popularitas memiliki peran penting, namun yang terpenting adalah tanggung jawab, kapasitas, dan pengalaman yang dimiliki figur tersebut.
“Jadi kalau dari sisi penjajakan, semua sama persepsinya artinya pemikirannya juga sama, kita punya cita-cita yang sama untuk Bandung Barat ke depan,” tandasnya. (Wit)