JABAR EKSPRES – Kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat di laporkan menyerang masyarakat dengan rentang usia 5 -14 tahun.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, kematian akibat DBD dari jumlah total sekitar 193, 100 kasus diantaranya anak-anak.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Jabar Rochady menjelaskan tingginya angka kematian di usia tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
BACA JUGA: Waspada! Kasus DBD Meningkat di KBB, Warga Diminta Berantas Sarang Nyamuk Sekarang!
“Tapi kemungkinan terbesar, pertama dia (pasien) pernah terkena DBD sebelumnya, tapi pada saat dia terkena DBD mungkin gejalanya tidak timbul parah. Nah biasanya kalau sudah terkena 2 kali oleh serotipe yang berbeda, itu akan lebih parah,” ujarnya Jum’at (10/5).
Dalam penyebaran DBD ini, Rochady menjelaskan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegepty tesebut memiliki 4 tahapan virus sepeti DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4.
“Nah kalau misalnya sudah terkena virus DEN 1 kemudian dalam beberapa waktu terserang lagi atau DEN 2, itu tidak akan mempunyai kekebalan tubuh. Dan berdasarkan laporan beberapa kasus di rumah sakit juga saat ini banyak ditemukan kasus yang lebih ke arah syok atau penyakit berat, dan penyakit ini ditemukan kepada orang-orang yang sudah terkena (DBD) 2 kali,” ungkapnya
Agar kasus kematian akibat DBD ini tidak semakin meningkat, Rochady mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang memiliki anak di usia 5-14 agar tetap waspada jika mengalami demam selama 3 hari berturut-turut.
“Tapi biasannya 70 jam setelah 3 hari itu, demam akan turun namun masyarkat sering mengartikan bahwa itu sembuh padahal harus dilihat lagi apakah setelah 3 hari demam itu pasien segar atau pasien semakin timbul banyak keluhan seperti mual, lemas, nyeri di ulu hati, mentah-mentah, atau timbul gejala tambahan. Nah jika mengalami itu, pasien harus segera dilarikan ke IGD jangan ke yang lain,” pungkasnya
Sebelumnya, kasus DBD di Jabar terus mengalami peningkatan. Bahkan berdasarkan laporan kasus daru awal Januari – 5 Mei 2024 kemarin, kasus DBD tercatat sudah mencapai 23.255 dengan kasus kematian sebanyak 193 orang.