JABAR EKSPRES – Bursa calon Wali Kota Bandung dari PKS telah mengerucut ke dua nama kader internalnya. Tapi, PKS Bandung masih belum memutuskan untuk berkoalisi atau mengusung calon sendiri dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 nanti.
Ketua DPD PKS Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama menguraikan, tentu ada berbagai pertimbangan dalam menentukan langkah politik dalam Pilkada itu. “Sekarang masih belum diputuskan (koalisi atau mengusung sendiri.red),” katanya, Rabu (8/5).
Ahmad melanjutkan, saat ini pihaknya tengah berkomunikasi dengan sejumlah elit partai politik di Kota Bandung. Tentunya untuk kepentingan penjajakan peluang koalisi dalam perebutan kursi wali kota dan wakil wali kota itu. “Kami masih terus komunikasi politik,” sambungnya.
Dari perolehan kursi dalam Pemilu 2024, PKS Kota Bandung sebenarnya juga bisa mengusung sendiri pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Tapi aspek peluang kemenangan juga patut diperhitungkan.
Dengan koalisi tentu akan memiliki lebih besar mesin partai. Termasuk simpatisan maupun simpul – simpul relawan.
Di pemilu Februari lalu, PKS menjadi jawara dengan berhasil memboyong 11 kursi. Lalu urutan kedua diduduki Partai Gerindra dengan 7 kursi.
Berikutnya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 7 kursi, Partai Golkar 7 kursi, Partai Nasdem 6 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa 5 kursi, Partai Solidaritas Indonesia 4 kursi, dan Partai Demokrat 3 kursi. Jumlah kursi untuk DPRD Kota Bandung adalah 50 kursi.
Modal 11 kursi yang dimiliki PKS akan menjadi daya tawar yang cukup kuat guna membangun koalisi. Pada Pilwalkot sebelumnya misalnya, PKS berkoalisi dengan Gerindra saat mengusung pasangan Oded M Danial dan Yana Mulyana. Pasangan itu juga keluar sebagai juara.(son)