JABAR EKSPRES – Kerusakan akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Tegalluar, Whoosh yang berlokasi di wilayah Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung kembali jadi sorotan.
Sebelumnya, kerusakan jalan tersebut sempat menjadi perhatian oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, agar pihak Pemkab Bandung dapat melakukan perbaikan, mengingat akses menuju KCIC statusnya jalan kabupaten.
Pemkab Bandung pun merespons arahan Pemprov Jabar, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung untuk perbaikan jalan.
Sayangnya, perbaikan yang dilakukan tak menampakkan hasil memuaskan. Pasalnya, ruas jalan tersebut saat ini kondisinya masih rusak.
Kepala Desa Cibiru Hilir, Dadang Silahudin mengatakan, perbaikan dengan tahap perataan serta pemadatan sempat dilakukan DPUTR Kabupaten Bandung.
“Cuman nggak menyeluruh, termasuk di depan Stasiun KCIC Tegalluar kondisinya masih sama, tetap rusak,” katanya, Senin (6/5).
Dadang mengaku, merasa senang atas adanya perhatian dari Pemprov Jabar, sehingga jalan rusak yang ada di wilayahnya diperbaiki Pemkab Bandung sesuai regulasi.
Diketahui, akses yang kondisinya rusak itu, sebelumnya merupakan jalan milik desa, sampai pada 2023 lalu, tepatnya setelah Stasiun KCIC Tegalluar berdiri dan mulai beroperasi secara bertahap, statusnya berubah menjadi jalan kabupaten.
BACA JUGA: PDBI Kota Bogor Maksimalkan Persiapan PON dan Porprov Jabar, Ini Targetnya!
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lapangan, selain akses jalan, baik menuju Kota Bandung, Cileunyi dan Rancaekek Kabupaten Bandung sempit dan rusak, juga tak ada penerangan jalan umum (PJU).
Kerusakan jalan terlihat dari arah Stasiun Tegalluar ke Stasiun Cimekar (Cimencrang) meski ada perbaikan, jalan yang berlubang hanya ‘diampar’ sirtu.
Yang lebih parah, jalan yang tepat di bawah bagian depan Stasiun KCIC Tegalluar itu, kondisinya amburadul menyisakan tanah.
Dadang mengungkapkan, apabila jalan diperbaiki terus menggunakan Dana Desa Cibiru Hilir, untuk kepentingan pembangunan lain akan banyak terpangkas.
“Pertimbangannya karena sudah ada Stasiun Tegalluar, ditambah aktivitas kendaraan dari Kabupaten Bandung ke Kota Bandung dan sebaliknya, itu semakin meningkat,” ungkapnya.