JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) akan terus memastikan kondisi para jamaah haji yang berangkat di tahun 2024 ini.
Kepala Dinkes Jabar Vini Adiani Dewi mengaku, saat ini pihaknya sedang melakukan pemantauan kepada para jamaah yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit.
“Sekarang kita sedang melakukan pemantauan bagi yang memiliki resiko tinggi seperti riwayat hipertensi jantung jadi harus berobat kontrol,” katanya saat ditemui di Gedung Sate Bandung belum lama ini.
Selain pemantauan terhadap pemilik resiko tinggi, Vini mengakui bahwa Dinkes Jabar juga tengah melakukan beberapa persiapan, salah satunya pemeriksaan rutin kepada jamaah yang sedang melakukan karantina di asrama haji.
“Itu akan kita perhatikan seperti pemeriksaan makanan jangan sampai nantinya menimbulkan penyakit seperti diare,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemkot Janji Tindaklanjuti Rekomendasi LKPJ Wali Kota Bogor 2023
“Kami akan betul-betul menjaga kesehatan para jemaah dengan menempatkan petugas yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan, sanitasi makanan termasuk kesehatan fisik. Sehingga proses ibadah haji tahun ini bisa berjalan lancar,” ucapnya.
Lebih jauh, agar pemberangkatan ibadah haji khususnya di Jabar dapat berjalan lancar, Vini menghimbau kepada para jamaah untuk tetap menjaga kondisi kesehatannya sebelum masuk ke asrama haji.
“Para jamaah (haji) diharapkan rajin berolahraga karena pelaksanaan ibadah haji itu identik dengan fisik juga, setiap hari bisa 7 kilometer berjalan kaki. Apalagi kalau bolak balik pas lempar jumroh langsung tawaf bolak balik itu 21 kilometer dan tidak boleh naik kendaraan juga. Maka jika fisiknya tidak sehat jadi beban kepada dirinya sendiri dan orang lain, sehingga jamaah harus tetap menjaga kesehatannya,” pungkasnya.
Sebelumnya, 40.201 calon jamaah haji asal Jabar dijadwalkan berangkat ke tanah suci di tahun 2024 ini. Bahkan dari total 40 ribu lebih yang akan berangkat tersebut, 13.200 calon jamaah haji lainnya akan berangkat melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA: Diduga Terlilit Utang, Pemuda di Rancaekek Ditemukan Tewas Gantung Diri
“Untuk di Kertajati (BIJB) ada gelombang (keberangkatan), untuk gelombang satu, itu akan berangkat sebanyak 12 kloter, dan gelombang kedua sekitar 18 kloter. Sementara untuk keberangkatan, itu akan dilakukan satu kloter per harinya,” tutur Karo Kesra Jabar, Faiz Rahman belum lama ini.(San).